ADVERTISEMENT

Kelompok Milisi 'Kelinci Putih' Dibalik Serangan Masjid di Minnesota

Minggu, 27 Januari 2019 06:28 WIB

Share
Kelompok Milisi 'Kelinci Putih' Dibalik Serangan Masjid di Minnesota

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AMERIKA- Dua anggota kelompok milisi yang dikenal dengan nama White Rabbits atau Kelinci Putih mengakui mengebom sebuah masjid di Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 2017. Polisi mengatakan Michael McWhorter, 29 tahun dan Joe Morris, 23 tahun bermaksud menakut-nakuti Muslim agar meninggalkan AS. Keduanya mengakui sejumlah dakwaan, termasuk serangan ke sebuah klinik aborsi yang gagal, dan dapat dihukum sampai 35 tahun penjara, berdasarkan perjanjian bersalah jaksa dan terdakwa (plea arrangement). Tidak ada korban dalam serangan Dar Al Farooq Islamic Center di Minneapolis tersebut. Pria ketiga, Michael Hari, 47 tahun, yang diduga adalah pendiri White Rabbits telah ditangkap dan sedang menunggu persidangan. Dia tidak mengajukan keringanan hukum. Pemimpin kelompok ini diduga mengajukan kepada Presiden Donald Trump untuk membangun tembok pemisah dengan Meksiko. Polisi mengatakan McWhorter mengakui bahwa White Rabbits ingin "menakut-nakuti (agar Muslim) keluar dari negara (AS)" lewat pesan "Anda tidak diterima di sini". Berdasarkan isi perjanjian, para pria ini diketahui mengemudikan kendaraan ke masjid, memecahkan kaca jendela dan melempar bom molotov pada Agustus 2017. Tidak jelas mengapa pasangan dari Illinois tersebut menyerang masjid di Minnesota. Gubernur Minnesota saat itu, Mark Dayton, menyatakan serangan tersebut "sebuah aksi kejahatan terorisme". Jaylani Hussein, direktur eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika di Minnesota mengatakan kepada kantor berita AFP, "Kelompok milisi ini menyasar masyarakat Muslim." "Dan sejumlah blog mereka benar-benar mengatakan masyarakat Muslim sebagai sebuah ancaman dan sebuah ancaman yang akan dibasmi." Hussein mengatakan Muslim di Minneapolis lega dengan pengakuan mereka namun khawatir dengan anggota kelompok milisi lain yang masih diburu. Dar Al Farooq Islamic Center kebanyakan melayani anggota masyarakat Somalia. Selain serangan terhadap Masjid Dar Al Farooq, ada juga kasus lain, yaitu serangan terhadap satu masjid dan rumah susun warga Somalia di Kansas pada tahun 2016. Sejumlah serangan ini terjadi beberapa bulan setelah Donald Trump terpilih dan meningkatkan kekhawatiran semakin tingginya diskrimiasi terhadap Muslim Amerika.(BBC)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT