ADVERTISEMENT
Selasa, 23 Oktober 2018 17:25 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TURKI- Pembunuhan wartawan veteran Arab Saudi, Jamal Khashoggi, direncanakan jauh hari sebelumnya, kata Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan, di depan anggota parlemen dari partainya, AKP, hari Selasa (23/10). Presiden Erdogan mengatakan Turki telah mengumpulkan bukti-bukti kuat yang menunjukkan pengkritik Saudi itu dibunuh dalam pembunuhan "keji" yang direncanakan. Sebelumnya, Presiden Erdogan memang berjanji n membuka "kebenaran yang sesungguhnya" kasus pembunuhan Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Istanbul. Pejabat Turki mengatakan "mereka memiliki bukti bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi pada 2 Oktober". Setelah beberapa pekan dengan keras membantah, kini Saudi mengakui bahwa Khashoggi telah tewas setelah terlibat "perkelahian di konsulat". Pernyataan Erdogan bertepatan dengan pembukaan forum investasi di Saudi, yang telah diboikot puluhan wakil pemerintah dan dunia bisnis, terkait dengan pembunuhan Khashoggi. Khashoggi adalah wartawan veteran yang antara lain menulis untuk surat kabar The Washington Post. Ia dikenal sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah Saudi. Pada Desember 2017 ia memutuskan "untuk mengasingkan diri" di Amerika Serikat. Ia mendatangi kantor konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus surat-surat perceraian agar bisa menikahi tunangannya, Hatice Cengiz, seorang perempuan warga Turki. Khashoggi ke konsulat bersama tunangannya, namun ia masuk sendirian dan meninggalkan telepon genggamnya ke tunangannya yang menunggu di luar gedung. Namun Khashoggi tak pernah meninggalkan gedung konsulat. (BBC)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT