ADVERTISEMENT

Wartawan Arab Saudi Hilang Misterius di Turki: Presiden Erdogan Tantang Saudi

Selasa, 9 Oktober 2018 23:21 WIB

Share
Wartawan Arab Saudi Hilang Misterius di Turki: Presiden Erdogan Tantang Saudi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TURKI- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menantang Arab Saudi untuk memberikan bukti yang menunjukkan wartawan kondang asal negara itu, Jamal Khashoggi, memang sudah meninggalkan Konsulat Arab Saudi di Istanbul, sebagaimana diklaim oleh pihak Arab Saudi. Wartawan berkewarganegaraan Arab Saudi itu masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (02/10) pekan lalu tetapi hingga kini keberadaannya tidak diketahui. Arab Saudi menegaskan Khashoggi meninggalkan konsulat tidak lama setelah ia rampung mengurus surat-surat yang diperlukan. Namun tunangan Kashoggi, Hatice Cengiz, mengaku tidak melihat Khasoggi keluar dan Turki menduga ia telah dibunuh di dalam konsulat. Arab Saudi membantah tuduhan itu. "Para pejabat konsulat tidak dapat membela diri dengan mengakan ia telah meninggalkan kantor konsulat," tegas Presiden Erdogan dalam jumpa pers pada Senin (08/10). "Jika benar ia sudah pergi, maka Anda harus memberikan bukti berupa rekaman video." Akses penggeledahan Pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan dikeluarkan sehari setelah sejumlah pejabat Turki mengatakan tim penyelidik mempunyai "bukti konkret" tentang pembunuhan Jamal Khashoggi. Dikatakan pembunuhan itu dilakukan oleh tim Arab Saudi yang beranggotakan 15 orang yang tiba di Turki pekan lalu. Sejauh ini Turki belum memberikan bukti terkait tudingannya tersebut. Turki juga telah meminta akses untuk melakukan penggeledahan tetapi belum diketahui kapan langkah itu akan dilakukan. Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, sebelumnya mengatakan pihak berwenang Turki dipersilakan untuk melakukan penggeledahan di konsulat karena tidak ada yang disembunyikan. Analisis wartawan BBC masalah keamanan, Frank Gardner Tuduhan yang diarahkan kepada Arab Saudi tentang apa yang mungkin telah dilakukannya terhadap salah seorang pengkritiknya yang paling terkenal - jika terbukti - mengerikan. Tetapi sejauh ini bukti belum diberikan sehingga setiap orang menerka-nerka apa yang telah terjadi kepadanya setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Saya mengenal Jamal Khashoggi selama 18 tahun dan meskipun ia terus terang, ia adalah orang yang tidak memperhitungkan risiko tanpa rencana. Ya, ia tahu ia telah menyinggung perasaan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman yang berpengaruh dengan berbagai kritiknya yang dibaca luas tentang kepemimpinannya yang semakin opresif. Tetapi Khashoggi menduga situasinya terkendali. Sebaliknya, orang-orang Saudi yang saya hubungi yakin, meskipun secara resmi dibantah, skenario yang mungkin adalah bahwa ia diculik di dalam konsulat, dibawa keluar dengan mobil diplomat dan "diberikan" kembali ke Arab Saudi untuk menghadapi hukuman atau ditahan tanpa komunikasi dengan dunia luar dengan tahanan rumah tanpa batas waktu. Yang mengkhawatirkan adalah kita mungkin tidak akan pernah tahu. Ketua Asosiasi Media Arab-Turki, Turan Kislakci, mengatakan kepada harian New York Times bahwa polisi Turki, yang berdinas menjaga Konsulat Arab Saudi, telah memeriksa kamera-kamera pengawas dan tidak melihat Khashoggi meninggalkan konsulat dengan berjalan kaki. Meski demikian, lajutnya, mobil-mobil diplomat tampak hilir-mudik dari konsulat. Pindah ke Amerika Serikat Jamal Khashoggi, 59 tahun, adalah salah satu kritikus paling vokal terhadap Pangeran Mohammed bin Salman yang mencanangkan reformasi di Arab Saudi sembari melancarkan pembungkaman terhadap berbagai pengritik, termasuk ulama, cendekiawan, serta pembela HAM, dan aktivis hak perempuan. Selama bertahun-tahun, saat masih menjadi editor harian al-Watan dan saluran berita Saudi TV, Khashoggi pernah menjadi penasihat keluarga kerajaan, bahkan dianggap sebagai orang dalam selama bertahun-tahun. Setelah beberapa temannya ditahan, kolomnya di harian al-Hayat dihentikan dan dia diperingatkan untuk berhenti mencuit di Twitter, ia pindah ke Amerika Serikat. Di tempat baru itu, ia menulis artikel opini untuk Washington Post dan sering tampil di saluran televisi negara-negara Barat dan Arab. Ia berada di Turki untuk mengurus surat-surat perlengkapan nikah dengan tunangannya, Hatice Cengiz, warga negara Turki. (BBC)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT