ADVERTISEMENT

Pemkot Sukabumi Cari Lokasi Penimbunan Sampah Anyar

Kamis, 19 April 2018 08:06 WIB

Share
Pemkot Sukabumi Cari Lokasi Penimbunan Sampah Anyar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Jawa Barat tengah mencari lokasi untuk pembangunan landfill atau penimbunan sampah baru. Nantinya, landfill akan dibangun dengan pengelolaan sistem lebih baik untuk mempercepat pembusukan sehingga tidak terjadi penumpukan sampah. Kepala DLH Kota Sukabumi, Adil Budiman menyebutkan rencana pembangunan landfill menyusul lahan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah Cikundul seluas 10, 7 hektare di Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu hanya cukup menampung sampai untuk 2 tahun ke depan. Sebab saat ini lahan TPA sampah itu hanya tersisa sekitar 2 hektar, sementara per harinya sampah masuk hampir 100 ton. “Kami sudah merencanakan akan membangun landfill baru pada tahun 2019. Tentu engan sistem yang lebih baik dan sistem pengelolaan sampah yang cepat membusuk, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan usianya bisa mencapai 5 tahun,” terang Budiman. Dikatakannya, untuk mewujudkan rencana itu DLH sedang mencari lahan baru di wilayahnya. Apabila sudah tidak ada lahan di wilayahnya, akan mencari ke wilayah Kabupaten Sukabumi, yang lokasinya tidak jauh dari Kota Sukabumi. Di lain sisi, Budiman menjelaskan untuk mengurangi volume sampah saat ini terus berupaya optimal melakukan sosialisasi tentang Bank Sampah kepada warga. Tujuannya, memberi pengetahuan dan pemahaman kepada warga bahwa sampah juga bisa berharga dan bisa menghasilkan uang. “Warga selalau diberi pengetahuan dan pemahaman tentang cara memanfaatkan sampah, dengan cara memilah sampah organik dan anorganik, untuk dikumpulkan dan dijual ke Bank Sampah. Harganya tergantung kepada Pengurus Bank Sampah masing-masing,” tegasnya. Dia berharap, dengan bank sampah ini warga bisa lebih peduli terhadap sampah untuk didaur ulang menjadi barang-barang yang berharga, seperti kompos atau pupuk organik dan berbagai kerajinan yang memiliki nilai ekonomis. “Sehingga tidak ada lagi warga masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terutama ke selokan dan sungai,” tutupnya. (sule/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT