Gaya Hidup

Buah Kurma Ternyata Bermanfaat Untuk Ibu Hamil

Senin 29 Jan 2018, 13:02 WIB

JAKARTA –  Buah kurma yang berserat dan manis dari Timur Tengah,  ternyata mempunyai manfaat lebih. Hasil penelitian sejumlah ahli,  ibu hamil yang rutin mengonsumsi kurma dalam jumlah tertentu mengurangi kebutuhan akan induksi untuk persalinannya. Dari 100 gram kurma, kita dapat mendapatkan energi sekitar 280 kkal, 2.45 gram protein, dan 8 gram serat. Selain sebagai sumber kalium bagi tubuh, kurma juga mengandung nutrisi penting lainnya, seperti magnesium, tembaga, dan mangan. Mengonsumsi buah kurma dengan kandungan-kandungan tersebut dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat, salah satunya ditengarai dapat membantu membentuk kehamilan yang sehat dengan membantu mengurangi mual, mengontrol gula darah, dan mencegah anemia. Sayangnya, penelitian mengenai hal ini belum banyak dilakukan. Sebuah penelitian yang telah dilakukan untuk mempelajari manfaat kurma terkait proses persalinan. Penelitian ini dilakukan hanya pada 69 orang ibu hamil yang diberikan enam buah kurma setiap harinya selama empat minggu sebelum tanggal estimasi kelahiran bayi. Alodokter.com melansir, temuan-temuan yang didapat dari penelitian tersebut antara lain: Proses pembukaan yang lebih cepat Pada proses persalinan, rahim akan mengalami dilatasi atau pembukaan. Pembukaan rahim berlangsung dari awal pembukaan hingga pembukaan penuh (selebar 10 cm). Tahapan ini disebut kala 1. Kala 1 itu sendiri terdiri dari dua fase, yaitu: Fase laten. Pada umumnya, dibutuhkan 8 jam selama mengalami proses pembukaan mulut rahim dari 1 hingga 3 cm. Fase aktif. Pada umumnya, dibutuhkan 6 jam selama mengalami proses pembukaan mulut rahim hingga 10 cm (lengkap). Pada penelitian yang telah disebutkan di atas, kelompok ibu hamil yang mengonsumsi buah kurma di akhir masa kehamilannya, fase laten-nya berlangsung lebih cepat daripada kelompok ibu hamil yang tidak mengonsumsi kurma. Pada penelitian ini juga ditemukan kelompok ibu yang mengonsumsi kurma sudah mengalami pembukaan yang lebih progresif saat sampai ke rumah sakit. Ketuban tidak mudah pecah Ketuban adalah selaput berisi cairan yang menyelimuti seluruh tubuh bayi di dalam kandungan. Ketika bayi akan lahir, selaput ketuban akan pecah. Namun, ada juga kemungkinan yang mana ketuban sudah pecah terlebih dahulu sebelum bayi terlahir. Ketuban yang pecah sebelum waktunya dapat mengundang sejumlah komplikasi, antara lain infeksi dan peradangan selaput amnion. Pada penelitian yang telah disebutkan di atas, kelompok ibu hamil yang rutin mengonsumsi buah kurma pada minggu-minggu terakhir sebelum persalinan, lebih banyak memiliki selaput ketuban yang tidak pecah sebelum persalinan jika dibandingkan dengan kelompok ibu hamil yang tidak mengonsumsi kurma. Angka persalinan normal lebih tinggi Pada penelitian tersebut, 96 persen dari kelompok ibu hamil yang mengonsumsi kurma, mengalami persalinan secara normal. Sedangkan pada  ibu hamil yang tidak mengonsumsi buah kurma secara teratur, kelahiran normal hanya mencapai 79 persen. Kebutuhan oksitosin lebih rendah Oksitosin adalah hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi rahim untuk mempermudah proses persalinan. Pada persalinan lama, misalnya karena  fase laten yang berlangsung memanjang, suntikan oksitosin dapat diperlukan untuk menginduksi terjadinya kontraksi rahim. Pada penelitian yang disebutkan di atas, kelompok ibu hamil yang rutin mengonsumsi buah kurma di akhir masa kehamilan membutuhkan penggunaan oksitosin yang lebih rendah daripada kelompok yang tidak rutin mengonsumsi kurma. Yang perlu diingat bahwa penelitian tersebut hanya dilakukan pada 69 orang. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel uji yang lebih besar untuk mendapatkan bukti yang lebih kuat bahwa mengonsumsi kurma dapat memberikan efek yang sudah dijelaskan di atas. Mengingat kemungkinan tidak ada hal buruk yang timbul dari manfaat buah kurma, silakan bila Anda ingin mencoba mengonsumsi kurma beberapa minggu sebelum tanggal persalinan.(Tri)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor