ADVERTISEMENT

Pembeli Beralih ke Toko Online, Omzet Pedagang Kurma di Pasar Induk Rau Serang Melorot

Kamis, 14 Maret 2024 16:41 WIB

Share
Pedagang kurma di Pasar Induk Rau, Kota Serang bernama Sutri (40) saat menjajakan barang dagangannya. (Poskota.co.id/Bilal Hardiansyah)
Pedagang kurma di Pasar Induk Rau, Kota Serang bernama Sutri (40) saat menjajakan barang dagangannya. (Poskota.co.id/Bilal Hardiansyah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemanfaatan teknologi berdampak pada pendapatan pedagang kurma musiman di Pasar Induk Rau, Kota Serang.

Pasalnya, omzet pedagang kurma musiman yang konvensional melorot. Hal itu dialami Sutri (40) warga Trondol, Kecamatan Serang, Kota Serang. Dia mengaku sudah sepuluh tahun menjadi pedagang kurma musiman di Blok A Pasar Induk Rau.

Berdasarkan pengalamannya, pada Bulan Ramadhan 2024, penurunan omzet dagangannya paling parah. Biasanya, awal puasa lapak jualannya kerap dibanjiri pembeli, sehingga pendapatan bisa mencapai Rp3 juta per hari.

Namun kali ini terbilang sepi. Pendapatannya pun susah menembus target sejuta dalam waktu sehari.

"Dulu mah penjualan dalam sehari itu Rp3 juta. Sekarang mah ingin dapat Rp1 juta sehari juga sulit," kata Sutri pada Kamis, 14 Maret 2024.

Ia menuturkan, ada delapan jenis kurma yang dijual, yakni Tunis Tangkai, Tunis Madu,Tunis Mayra, Azwa, Anggur Madu, Sukari dan Medjol.

"Saya beli kurma ini di Tanah Abang Jakarta," tuturnya.

Sutri menyebutkan, penjualannya melorot lantaran pembeli beralih belanja melalui toko online. Sementara dirinya masih bertahan berjualan secara konvensional, karena tidak paham proses daftar dan pengoperasian toko online, terlebih tidak ada pelatihan dari pemerintah.

"Saya enggak ngerti yang online-online, belum pernah ada yang mengajari juga. Makanya jualannya seperti ini saja," ungkapnya.

Rizal, warga Perumahan Dalung Green Village mengaku lebih memilih belanja di toko online lantaran praktis dan langsung diantar ke rumah.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Bilal Hardiansyah
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT