ADVERTISEMENT

Dedi Mulyadi: 'Jodoh' Saya Tak Jauh dari Nama Berawalan D

Jumat, 29 Desember 2017 10:51 WIB

Share
Dedi Mulyadi: 'Jodoh' Saya Tak Jauh dari Nama Berawalan D

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PURWAKARTA (Pos Kota) - Ada yang menarik dalam konstelasi pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar. Dedi Mizwar yang "dicerai" PKS dan PAN tak lama berselang cepat dipinang Golkar, dan itu dilakukan sendiri  oleh sang ketuanya di DPD Golkar Jabar, yakni Dedi Mulyadi. Atas fenomena itu, Dedi Mulyadi yang juga Bupati Purwakarta itu berseloroh. "Memang jodoh politik saya tidak jauh dari nama berawal D. Di Pilkada Purwakarta dulu wakil saya Dudung, periode kedua Dadan Koswara. Di Pilgub, sekarang muncul Dedi Mizwar. Yang menarik sekarang mah sama-sama DM," ujarnya tersenyum. Kesamaan lainnya bila Demiz dikenal di masyarakat dengan "Jenderal Naga Bonar" Dedi Mulyadi (Demul) melekat di kalangan birokrasi Pemkab Purwakarta dengan panggilan "Jenderal". "Dua duanya "Jenderal". Saya rasa pertanda ini peruntungan buat pasangan DM-DM"," ucap Edi, PNS Pemkab Purwakarta. Meski demikian, Demul tak cepat berbesar hati. Ketua Golkar Jabar itu berhati hati dalam menentukkan langkah politik menghadapi Pilgub Jabar. Demul menamai, komunikasi yang dibangun Golkar dan Demokrat dengan istilah Koalisi Sajajar. Menurutnya, koalisi sejajar masih terbuka untuk semua partai. “Kita masih terbuka dan berkomunikasi dengan semua partai. Saya juga sudah berkomunikasi dengan PKB Jawa Barat,” jelas Demul. Meski telah memiliki jumlah kursi yang cukup untuk mendaftar ke KPU Jawa Barat, lanjut Dedi, pihaknya masih terus membangun konsolidasi. Golkar diketahui memiliki 17 kursi di DPRD Jawa Barat sementara Partai Demokrat memiliki 12 kursi. “Kita tetap terbuka, kan semuanya kawan. Tentu saja kita ingin berbuat yang terbaik untuk Jawa Barat,” katanya. Koalisi Sajajar pun belum memutuskan konfigurasi nama untuk calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat. Karena menurut Dedi, fokus koalisi yang dibangun bukanlah soal bagi-bagi kekuasaan melainkan tentang kesepahaman dalam membangun Jawa Barat. “Fokus kita bukan itu, tetapi fokus kita adalah soal visi pembangunan Jawa Barat. Dalam koalisi, kita harus menciptakan kesetaraan, kesejajaran agar tercipta chemistry,” pungkasnya. (dadan/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT