ADVERTISEMENT

Berobat ke RSCM, Ibu Ini Rela Datang Subuh Ambil Nomor Antrean

Kamis, 23 November 2017 09:04 WIB

Share
Berobat ke RSCM, Ibu Ini Rela Datang Subuh Ambil Nomor Antrean

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Pasien Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta termasuk paling banyak dari rumah sakit lainnya. Berdasarkan akreditas, memang segala penyakit yang tidak bisa diobati akan berakhir rujukan ke RSCM ini. Untuk mengantisipasi antrean panjang, tak ayal para pasien rela mengantri dinihari agar mendapat antrean pertama. Antriannya pun cukup unik, tidak seperti biasanya mengantre berdiri, pasien yang berobat menaruh benda untuk mengantre. Ada yang menaruh amplop, botol minum, maupun tas. Isinya berkas-berkas berobat. Lalu sang pasien pun menunggu di sampingnya. Kebanyakan dari mereka melakukan aktivitas sambil menunggu, tak jarang tertidur karena datang terlalu pagi. Seperti Martinah, 48 Tahun, ia rela pagi-pagi sekitar pukul 4 subuh datang ke RSCM agar mendapat nomor antrean paling awal. "Ya, kalo gak pagi, nanti saya terlambat dan paling akhir antriannya," kata Martinah kepada poskotanews.com, Kamis (23/11/2017). Ibu dua anak tersebut mengaku sebelumnya sudah ke Rumah Sakit Umum Kecamatan Tebet, namun diberi rujukan oleh dokter ke RSUD Pasar Minggu. Setelah sampai sana, akhirnya diberi rujukan kembali ke RSCM Jakarta. "Katanya, di sana alatnya kurang lengkap, akhirnya saya dirujuk ke RSCM," ungkap Martinah sambil menunjukan berkas rujukan. Martinah sendiri mempunyai penyakit abnomen kontras, dimana ususnya mengalami masalah pencernaan buang air besar dan kecil. "Setelah makan maupun minum, bawaannya mau keluar terus dari bawah (anus) juga ke mau muntah," tuturnya. Penyakitnya termasuk cukup parah. Perutnya pun membusung ke depan akibat usus yang semakin membesar. Ia sengaja memakai baju agak longgar agar tidak terlalu kelihatan orang lain. Perempuan asal Tebet, Jakarta Selatan tersebut datang ke rumah sakit tidak ditemani oleh siapapun, hanya seorang diri. Suaminya sudah menikah lagi dengan orang lain. "Saya berharap semoga penyakit saya cepat sembuh, dan tidak mendapatkan rujukan ke rumah sakit lain lagi," kata Martinah sambil tersenyum getir. (mo2/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT