Pembuatan Gorong-gorong di Pantura Indramayu Ganggu Lalulintas

INDRAMAYU (Pos Kota) – Hari-hari terakhir ini kenyamanan para pengguna jalan di Jalur Pantura Desa Jangga dan Jumbleng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terganggu akibat aktifitas pembangunan gorong-gorong atau drainase. Pemantauan Pos Kota, Minggu (19/11/2017) aktifitas pembangunan gorong-gorong itu tidak banyak melibatkan tenaga kerja setempat, karena aktifitas pekerjaan lebih banyak dilakukan menggunakan alat berat jenis beko dan crane. Pekerjaan penggalian bahu jalan untuk memasang conblock contohnya, cukup dilakukan dengan satu unit beko. Demikian juga untuk menaikkan dan menurunkan conblock atau material gorong-gorong yang menyalurkan air pembuang, cukup dilakukan dengan satu unit crane. Bahkan pemasangan conblock pada galian tanah itu pun tidak menggunakan tenaga kerja setempat yang banyak sekarang ini banyak yang tengah menganggur, tetapi cukup dengan memanfaatkan alat berat jenis alat crane yang dikendalikan seorang tenaga operator dari sebuah truk. Kesemua aktifitas pekerjaan pembuatan gorong-gorong itu tidak dijaga petugas. Akibatnya mengganggu kelancaran arus lalulintas. Apalagi pekerjaan pembuatan gorong-gorong terutama di Desa Jangga, Kecamatan Losarang itu menyita separuh badan jalan. Sehingga arus kendaraan dari arah Jakarta yang selalu padat harus antre karena khawatir terkena alat berat beko yang tengah menaikkan material sirtu yang sengaja digali dengan alat berat beko untuk pemasnagan conblok. Warga setempat mempertanyakan kemana diangkutnya sirtu yang digali beko untuk memasang conblok itu. “Setahu saya sirtu itu kan asset Dina Marga tapi kenyataannya diangkut truk dan entah mau dibawa kemana,” ujar Dirman, warga. (taryani/sir)