ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KARAWANG (Pos Kota) – KPU Karawang dituduh berbuat curang pada waktu penghitungan ulang kartu suara hasil pemilu Legislatif 2014, massa Karawang menuntut agar pemilu diulang lagi, karena dianggap merugikan sepihak. Pendemo menuntut agar penghitungan suara diulang, karena diindikasikan terjadi kecurangan. Jika hal ini tak bisa diselesaikan, maka massa tersebut menuntut agar pemilu diulang lagi, karena dianggap merugikan sepihak. Mereka demo berbuat anarkis, sehingga Polres Karawang melakukan pengamanan di area Kantor KPU, tetapi mereka melawan petugas sehingga terjadi kerusuhan, walaupun dipasang barikade kawat berduri. Saat itulah sekitar seratus polisi anti huru hara, serta pagar berduri datang ke lokasi aksi demo, membubarkan massa pendemo yang anarkis. Massa yang berbuat anarkis disemrot air serta dibubarkan dengan tembakan gas air mata dengan gas air mata. Tak ayal, massa yang membuat kerusuhan tersebut kocar-kacir, bahkan polisi berhasil menangkasp dua orang yang dianggap provokator kerusuhan. Aksi kerusuhan ini tak memakan korban di kedua belah pihak dan tak ada kerugian materi, karena kejadian itu merupakan simulasi persiapan pengamanan Pemilu legislatif 2014 di Kabupaten Karawang. Acara ini digelar Polres Karawang kerjasama dengan Sispamdu Zhadoel, Citra Bhayangkara, pelajar dan masyarakat Karawang yang disaksikan Sekda Pemkan Karawang, Muspida Karawang, KPU dan Panwaslu Karawang. Kapolres Karawang, AKBP Tubagus Ade Hidayat, usai acara simulasi mengungkapkan, pada PAM Pileg Pileg 2014 ini dikerahkan sebanyak 1.608 aparat polisi yang berjaga untuk mengamankan hasil suara pemilu se-Kabupaten Karawang. (nourkinan/yo) Teks foto : Adegan simulasi polisi menghadang pendemo anarkis ke Kantor KPU Karawang. (nourkinan)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT