ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BANDUNG (Pos Kota) - Berbekal tongkat, belasan tuna netra yang tergabung ke dalam 'Tuna Netra Menggugugat' melakukan longmach Rabu (5/3). Mereka mendatangi KPU memprotes belum adanya alat bantu (braile) pada surat suara untuk pemilihan calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota kabupaten. “Jika aksi jalan kaki masih tidak digubris kami akan menggelar demo lebih besar lagi. Lihat saja,“ kata Korlap aksi Yudi. Bahkan, dia pun akan mengadulan KPU ke secara hukum jika kebutuhan tuna netra tidak dikabulkan. “ Kalau masih tidak diperhatikan kami akan menggugat KPU secara hukum,“ tandasnya. Dia menjelaskan, KPU hanya janji untuk membantu memudahkan tuna netra dalam melakukan pemilihan. Dalam pertemuanya KPU berjanji akan memberikan bantuan. Buktinya, KPU hanya menyediakan braile untuk pemilihan DPR RI dan Capres Cawapres. “ Braile untuk pemilihan pileg DPRD Provinsi dan kota kabupaten belum ada. Kami terpaksa menggelar protes,“ lanjutnya. Di sisi lain Yudi mengakui, KPU baik pusat, provinsi maupun kota dan kabupaten mengganggap remeh terhadap tuna netra. Untuk melaksanakan pileg, KPU belum ada yang mendatangi kaum tuna netra, terlebih menggelar komunikasi. “ Kami kesal dan akan terus menggelar aksi," tandasnya. Aksi tuna netra ini mendapat perhatian warga Bandung. Mereka longmach berbekal tongkat, melintasi Jalan Pajajaran, Cicendo, Kebonkawung dan kembali ke Pajajaran. Puluhan polisi nampak mengawal aksi mereka. Aksi tuna netra ini bubar ketika hujan mulai turun di kota Bandung. (dono/yo)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT