ADVERTISEMENT
Minggu, 9 Februari 2014 17:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JOGJAKARTA (Pos Kota) –Untuk menampung segala aspirasi dan karya yang kreatif dibentuklah komunitas kreatif. Komunitas kreatif merupakan sebuah wadah yang biasanya digunakan bagi para pelaku kreatif untuk bertemu, berkolaborasi dan menghasilkan sebuah karya baru. Keberadaan komunitas kreatif menjadi penting, biasanya orang kreatif kurang menyukai keberadaan sebuah lembaga formal yang menaunginya, karena dianggap akan membatasi kebebasan mereka dalam menghasilkan suatu karya. “Pada hari ini, kami bersama segenap jajaran pejabat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkesempatan mendengarkan pemaparan dari beberapa komunitas kreatif. Kesimpulannya, setiap komunitas memiliki tantangan yang harus dihadapi dan dicarikan solusinya. Meski demikian, menurut pengamatan kami, komunitas kreatif di sini sudah memiliki kemampuan berorganisasi yang cukup baik sehingga manajemen nya pun terbilang baik. Selain itu, karya kreatif hasil kolaborasi memiliki hasil yang beberapa langkah lebih unggul karena pengerjaannya dilakukan oleh beberapa orang kreatif,” kata Menparekraf pada Bincang Menparekraf dengan Komunitas Kreatif Jogja, di Yogyatorium, Jogjakarta belum beberapa lama ini. Dilanjutkan Mari, salah satu kunci pengoptimalan komunitas kreatif adalah penciptaan ruang kreatif baik berupa diskusi, workshop, seminar, maupun kompetisi. Hal lain yang harus diperhatikan adalah bahwa orang kreatif seringkali kesulitan dalam melindungi Hak Kekayaan Intelektualnya (HKI). Inilah yang perlu disosialisasikan dalam komunitas kreatif sehingga orang kreatif memiliki kesadaran untuk melindungi ide ciptaannya. Mengenai komunitas kreatif yang telah terbentuk, Menparekraf menyebutkan bahwa banyak komunitas kreatif yang telah berdiri dan dikelola secara mandiri, seperti Badan Perfilman Indonesia (BPI), Komunitas Animasi, Komunitas Komik, Komunitas Video 5 Menit dan lain-lain. “Arah pembentukan komunitas ini adalah untuk menghadirkan database mengenai anggota kreatif. Serta mencarikan solusi bagi permasalahan yang kerap mereka alami, yakni peningkatan keterampilan orang kreatif, akses terhadap teknologi, akses pasar dan pembiayaan, kelembagaan serta apresiasi. Selain komunitas kreatif, Kemenparekraf juga mengelola Desa Wisata yang dimaksudkan untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di suatu desa,” jelas Mari. (lina/sir)Teks Gbr- Menparekraf Mari Elka Pangestu saat lihat komunitas kreatif di Jogjakarta.(kir)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT