JAKARTA (Pos Kota) - Kasus penembakan Anggota Polri Bripka Sukardi, di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9) malam, terus diusut polisi.Namun yang jadi pertanyaan mengapa korban mengawal truk bermuatan baja padahal dia adalah anggota provost. Seperti diketahui korban merupakan anggota provost Polisi Air dan Udara (Airud) Polri. Tadi malam sebelum kejadian dia sedang bertugas mengawal enam truk pembawa besi baja dari Pelabuhan Tanjung Priok.Bahkan menurut informasi yang bersangkutan sudah sering melakukan pengawalan terhadap truk yang membawa barang dari Priok. Apakah korban menjalankan tugas pengawalan atas sepengetahuan komandannya belum ada keterangan pasti. Hanya saja menurut sumber Pos Kota komandan yang bersangkutan sudah diperiksa di Propam Mabes Polri. Sevelumnya Wakapolri, Oegroseno di lokasi kejadian mengatakan, seharus petugas yang melakukan pengawalan jangan sendirian tetapi harus ada temannya."Kalau bisa jangan naik motor, tetapi naik mobil patroli,"jelas Oegroseno tadi malam. (b)