ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SUAMI takkan mati gara-gara tidak dilayani hubungan intim, paling-paling pusing tujuh keliling. Tapi Fredi, 47, dari Kupang (NTT) tega bikin mati istri hanya karena ditolak hubungan intim. Dengam sejumlah tusukan pisau di perut dan paha, Ny. Cory, 42, meregang nyawa. Dalam pengakuannya pada polisi, Fredi menduga kuat istrinya punya PIL. Dalam agama apapun, istri melayani suami di ranjang adalah sebuah kewajiban. Bahkan dalam Islam, hadits Nabi meriwayatkan bahwa istri yang menolak ajakan tidur suami akan dikutuk malaikat hingga pagi hari. Tapi meski kewajiban, jika suami memintanya tanpa lobi-lobi politik yang memadai, istri bisa tersinggung karena hanya dijadikan obyek seksualitas belaka. Akibatnya sang istri melayaninya dengan terpaksa. Ibarat main bulutangkis, suami memberikan lop-lop panjang menukik, istri malah main back hand saja. Tapi pengalaman Fredi dari Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten TTS Provinsi Nusa Tenggara Timur; justru lebih buruk lagi. Isri bukannya main back hand, tapi malah meletakkan raket dan menyatakan ogah main dalam event-event apapun. Sebab Cory memang yakin sepenuhnya, meski dia menggantung raket PBSI takkan berani campur tangan atau memberi sanksi. Yang pasti, Fredi sebagai suami akan pusing tujuh keliling. Ditilik dari usianya, Fredi – Cory berumahtangga memang bukan setahun dua tahun lalu. Sayangnya, sudah puluhan tahun menjadi suami istri, secara ekonomi tak ada kemajuan yang signifikan. Padahal namanya istri yang wajahnya tidak jelek-jelek amat, Cory pasti ingin bersolek. Memakai baju, tas dan sepatu yang berkelas, bukan sekedar dibeli dadi PKL. Di kala suami tak bisa memanjakan seleranya, hadirlah lelaki lain yang menjanjikan perbaikan ekonomi. Siapa nama lelaki itu, tak pernah jelas. Yang pasti sejak itu Cory jadi sering pergi diam-diam tanpa sepengetahuan suami. Paling celaka, di malam hari Cory kurang memberikan alokasi asmara buat suaminya. Biasanya seminggu 2 kali sesendok makan, kini seminggu sekali juga belum tentu ketemu. Paling parah, sebulan belakangan Cory sama sekali menolak ajakan hubungan intim suaminya. Tentu saja kepala Fredi jadi kemut-kemut dan nyaris ngebul. Tapi asal diajak, lagi-lagi Cory beralasan capek dan berhalangan. Sejak itu Fredi menduga bahwa istrinya punya PIL. Sayangnya, dia belum bisa membuktikan secara hitam putih. Ibarat orang kentut, baunya sangat nyata tapi ujudnya sama sekali tidak ada. Hak “eksekusi” selalu diveto istri, lama-lama Fredi jadi marah. Cory pun diomeli habis-habisan, tapi ternyata sikap istri tetap mengacu lomba isi TTS: keputusan juri tak bisa diganggu gugat. Kepala sudah ngebul kayak tungku kok jawaban istri seenaknya, membuat Fredi jadi kalap. Pisau pun diambil dari dapur dan disutukkan berulang kali di perut dan paha istrinya. Tak ayal lagi Cory pun wasalam di tempat dengan usus terburai. Sementara istri dimakamkan, Fredi diamankan di Polres TTS. “Saya yakin istriku punya selingkuhan,” katanya di depan polisi. Pikiran pendek, bikin umur orang jadi pendek. (TC/Gunarso TS)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT