ADVERTISEMENT

Sudah Miskin, Suami Masih Suka Celamitan Pula

Sabtu, 31 Agustus 2013 11:17 WIB

Share
Sudah Miskin, Suami Masih Suka Celamitan Pula

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MUKRI, 35, benar-benar lelaki tak tahu diuntung. Ngurusi anak bini saja tidak mampu, sampai dibantu mertua, eh masih doyan pacaran pula. Tambah celaka lagi, yang dipacari justru adik iparnya, Umi, 19. Keruan saja sang istri mengkap-mengkap dadanya hingga nyaris mati gantung diri. Laki-laki suka perempuan cantik, itu sah-sah saja. Tapi kalau sudah punya istri, nafsu itu mustinya direm. Apa lagi jika kondisi ekonominya nyenen kemis, urusan perut harus dinomersatukan, mengalahkan  kebutuhan di bawah perut. Sebab pacaran itu juga seperti main golf, banyak biaya. Sebab kedua permainan itu endingnya memang tak jauh beda, sama-sama memasukkan bola…… Salah satu lelaki tak tahu diri itu adalah Mukri, warga Gampong Lancang Garam Blang Paseh Kota Sigli, Aceh. Lima tahun berumahtangga dengan Aisah, 30, ekonominya tak ada peningkatan sama sekali, kecuali anak sudah ada dua. Karena kasihan jika sampai cucu tidak makan, sang mertoku selalu memberikan subsidi tak mengikat. Dari beras sampai baju Lebaran, keluarga Mukri selalu dibantu orangtua istrinya. Namun demikian dia tak malu juga, malah merasa sebagai keberuntungan. Celakanya Mukri ini, meski perut tak sampai kelaparan karena disubsidi mertoku, yang di bawah perut selalu merasa kehausan. Betapa tidak? Sudah ada istri yang siap memberi pelayanan ranjang 24 jam (kalau malam telepon dulu), eh….melihat Umi adik iparnya yang mulai nampak gede, matanya melotot macam burung ocehan lihat kroto. Setiap gadis itu main ke rumahnya, selalu dicermati dari ujung kaki hingga ujung rambut kepala. Lalu bagaimana yang berkecamuk dalam otaknya? Woo……, ngeres sekali. Sedikit demi sedikit adik ipar itu disenggal-senggol dan dicolak-colek macam kondektur PPD. Ternyata  Umi termasuk wanita mauan. Tak peduli itu suami kakaknya, karena dia sudah kadung kena langsung pada sumbernya, ajakan hubungan bak suami istri itupun dilayani. Tentu saja Mukri kegirangan dan ketagihan. Dia sudah takut ditolak, tahunya itu sepeda motor bisa langsung dicemplak. Lama-lama ulah Mukri – Umi tercium segenap anggota keluarga. Agar kabar buruk itu tak sampai menjadi isyu nasional, Mukri dipanggil diam-diam oleh mertua dan dinasihati. Eh, ternyata anak menantu itu tidak terima. Segala pakaian pemberian mertua dipulangkan, dan dibakar di depan mertua. “Mulai saat ini, saya putus hubungan dengan nyamuk, eh mertua….!” Kata Mukri sangat jumawa dan pulang. Dia pulang ke rumah dengan wajah bersungut-sungut, meski tak punya sungut. Namun baru saja buka pintu, terlihat Aisah istrinye kelojotan di tiang gantungan. Buru-buru dia menurunkan sambil berteriak-teriak minta tolong. Rupanya dia mau bunuh diri karena tak kuat mendengar kabar suaminya selingkuh dengan adiknya sendiri. Korban dilarikan ke RSUD Sigli dan beruntung masih bisa diselamatkan. Payah, lemah di materil tetapi kuat di onderdil. (JPNN/Gunarso TS)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT