JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Senin, 28 April 2025, sekitar pukul 2.36 Wita. Tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau setara 2.084 meter di atas permukaan laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, menyebut kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 5.9 mm dan durasi 1 menit 46 detik," kata Kepala Badan Geologi, M Wafid, Senin.
Sebelumnya, kata dia, gunung api yang terletak di Nusa Tenggara Timur tersebut mengalami erupsi pada Minggu malam, 27 April 2025, sekitar pukul 21.15 Wita.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Ratusan Hektan Lahan Pertanian Rusak
Tinggi kolom abu teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak atau 5.584 mdpl. Kolom abu teramati berkelir kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Wafid mengatakan erupsi ni terekam seismogram dengan amplitude maksimum 47,3 mm dan durasi 1 menit 4 detik. "Erupsi disertai dentuman keras," katanya.
Terkini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status level III atau siaga. PVMBG merekomendasikan masyarakat sekitar dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dari pusat erupsi.
Baca Juga: Erupsi Gunung Raung, Lima Desa di Sumberwringin Bondowoso Tertutup Abu Vulkanik
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya," ujarnya.
Warga di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," ucapnya.
Berdasarkan data PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi gunung ketiga paling aktif dengan jumlah erupsi 382 kali sejak Januari 2025.
Peringkat pertama gunung api paling aktif di Indonesia ditempati Gunung Semeru dengan jumlah letusan mencapai 1.424 kali. Sementara posisi kedua ditempati Gunung Ibu yang sudah erupsi 1.260 kali sejak Januari 2025.