Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Ratusan Hektan Lahan Pertanian Rusak

Jumat 03 Jan 2025, 10:31 WIB
Ilustrasi, Erupsi Gunung Lewotobi yang kembali terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025 pagi membuat ratusan hektar lahan rusak. (Sumber: X/@InfoFPMKI | Foto: -)

Ilustrasi, Erupsi Gunung Lewotobi yang kembali terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025 pagi membuat ratusan hektar lahan rusak. (Sumber: X/@InfoFPMKI | Foto: -)

POSKOTA.CO.ID Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi pada Kamis, 2 Januari 2025 pukul 08.03 WITA. Abu vulkanik tercatat mencapai ketinggian 1.200 meter.

Karena kondisinya belum stabil, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai masih adanya potensi erupsi yang lebih besar.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Tim Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Heruningtyas Desi Purnamasari.

“Meskipun intensitas erupsi saat ini lebih kecil dibandingkan November 2024, kewaspadaan tetap diperlukan. Erupsi pada November lalu merupakan salah satu yang terbesar,” ucapnya.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, PVMBG Naikan Level Menjadi Level IV

Ratusan Hektar Lahan Pertanian Rusak

Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga merusak ratusan hektar lahan pertanian. Ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur, Sebas Sina Kleden.

Menurutnya, erupsi telah menghancurkan ratusan hektar lahan pertanian milik masyarakat di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura.

"Erupsi ini menyebabkan kerusakan parah pada sekitar 600 hingga 869 hektar lahan pertanian. Masyarakat di dua kecamatan ini tidak dapat memanen hasil kebun mereka," ujar Sebas, melansir RRI.

Lahan yang terdampak di dua kecamatan ini meliputi 18 desa, dengan Kecamatan Ulanggitang memiliki 11 desa dan Kecamatan Ilebura memiliki 7 desa.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspadai Banjir Lahar

Sebagian besar kerusakan terjadi pada tanaman perkebunan seperti kelapa, kakao, dan kopi, serta lahan hortikultura di wilayah Ilebura.

Berita Terkait

News Update