عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) »
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hadis diatas menjelaskan bahwa setiap kebaikan yang dijalankan, maka akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan.
Dalam penjelasan tersebut menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa.
Baca Juga: Puasa Sunnah di Bulan Syawal: Keutamaan dan Panduan Pelaksanaannya
Sedangkan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal, akan dibalas minimal dengan 60 hari atau dua bulan kebaikan puasa.
Apabila dijumlahkan keduanya sama seperti melaksanakan puasa 10 bulan ditambah dengan 2 bulan, sama dengan 12 bulan atau satu tahun.
Oleh karena itu, orang yang melaksanakan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa satu tahun penuh.
Meski begitu puasa Syawal tergolong dalam puasa sunnah. Namun, apabila dilaksanakan, ganjaran yang didapat pun sangat luar biasa.
Baca Juga: Puasa Syawal Dilakukan Berapa Hari? Simak Jawabannya di Sini
Tata cara melaksanakan puasa Syawal
Inilah tata cara melaksanakan Puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum. Berikut tata caranya: