POSKOTA.CO.ID - Perubahan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 atau RUU TNI yang baru saja di sahkan menuai kontroversi.
Meski begitu, RUU TNI mendapatkan penolakan keras dari publik. Hal tersebut karena dianggap kembali menghidupkan wacana laten dwifungsi ABRI, yang sudah dihapus usai reformasi 1998.
Ramai-ramai menolak revisi UU mulai dari organisasi masyarakat sipil hingga akademik.
Baca Juga: RUU TNI Resmi Disahkan, Anies Baswedan Soroti Proses Revisi: Khawatir Tidak Matang
RUU TNI kini sudah disahkan jadi undang-undang dalam rapat paripurna pada Kamis 20 Maret 2025.
Adapun beberapa rangkuman dan kritik dari berbagai elemen masyarakat atas RUU TNI:
Alissa Wahid
Alissa Wahid yang merupakan putri sulung almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga ikut berkomentar.
Baca Juga: Viral Perkelahian Pendemo dan Polisi di Atas Truk saat Demo Tolak RUU TNI
Alissa Wahid meminta agar RUU TNI batal disahkan sebab dinilai tak memiliki urgensi pembahasan.
Aspirasi tersebut disampaikan Alissa dalam konferensi pers Gerakan Nurani Bangsa, pada Selasa 18.
Alissa mengatakan bahwa, dalam draf RUU TNI terlihat menjauhkan TNI dari semangat profesionalitas sebagai prajurit.