Profil Ketua Panja RUU TNI Utut Adianto, Grand Master di Atas Meja Catur

Senin 17 Mar 2025, 00:04 WIB
Profil ketua panja RUU TNI Utut Adianto (Sumber: X/@gentsemane)

Profil ketua panja RUU TNI Utut Adianto (Sumber: X/@gentsemane)

POSKOTA.CO.ID - Pembahasan revisi Undang-Undang (UU) tentang TNI oleh panitia kerja (Panja) Komisi I DPR bersama pemerintah yang dilakukan di sebuah hotel mewah terus menimbulkan kontroversi.

Tagar #TolakRUUTNI menjadi trending topic di media sosial, termasuk di platform X (Twitter).

Pada Minggu, 16 Maret 2025 malam, tagar tersebut telah mencapai hampir 400 ribu postingan.

Fairmont, salah satu hotel termewah di Indonesia yang menjadi lokasi rapat tersebut, juga menjadi sorotan.

Banyak warganet yang mengkritik hotel yang terletak di Jakarta Pusat itu melalui narasi di laman resminya. Selain itu, PDIP juga tidak luput dari perhatian publik.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Kritik Penggerudukan Rapat RUU TNI, Netizen: Stafsus Mau Mendegradasi Perjuangan Sipil!

Hal ini karena ketua Panja RUU TNI adalah Utut Adianto, yang menjabat sebagai ketua Fraksi PDIP DPR dan juga ketua Komisi I DPR.

Dengan posisinya sebagai ketua Panja RUU TNI, nama Utut Adianto tercatat dalam sejarah bangsa.

Utut Adianto Grand Master Catur

siapakah sebenarnya Utut Adianto? Berdasarkan beberapa literatur dan liputan media, Utut lahir di Jakarta pada 16 Maret 1965.

Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara. Utut menikah dengan Tri Hatmanti dan dikaruniai seorang anak bernama Mekar Melati Mewangi.

Utut menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Jakarta. Ia mulai mengenal catur sejak usia 6 tahun melalui kakaknya.

Pada 1973, di usia 8 tahun, ia mengikuti kursus catur di klub Kencana Chess Club. Sejak itu, ia serius menekuni catur dan mengikuti berbagai turnamen.

Pada 1978, di usia 13 tahun, ia meraih juara junior Jakarta, dan kemudian juara junior tingkat nasional.

Prestasinya terus meningkat, dan di usia 16 tahun, ia menjadi juara dua tingkat dunia di Puerto Rico.

Utut meraih gelar master nasional pada 1982, kemudian master internasional, dan akhirnya grand master internasional.

Ia menjadi pecatur Indonesia termuda yang mencapai gelar grand master di usia 21 tahun. Bahkan, pada 1995-1999, ia sempat menjadi grand master super dengan ELO rating di atas 2600.

Kecintaannya pada catur membuat Utut rela mengorbankan pendidikannya. Ia sempat meminta mundur dari kuliah Hubungan Internasional di FISIP Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung untuk fokus pada turnamen catur, meskipun akhirnya ia berhasil menyelesaikan studinya.

Setelah lulus, Utut bekerja di sebuah perusahaan, tetapi pada 1991 ia memutuskan untuk berhenti dan fokus pada catur. Pada tahun yang sama, ia menikahi Tri Hatmanti, seorang dokter.

Baca Juga: RUU TNI Beri Ruang Tentara Aktif Menjabat Jabatan Sipil, Warganet: Kami Tak Mau Balik ke Orde Baru

Meski sudah menikah, Utut tetap aktif dalam kompetisi catur, mewakili tim nasional Indonesia sebanyak 94 kali ke luar negeri. Puncak karier caturnya adalah saat ia menempati peringkat 39 dunia dengan ELO rating 2615 pada 1997.

Selain sebagai pecatur, Utut juga mendirikan Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi pada 1993. Sekolah ini melahirkan banyak pecatur berbakat, termasuk Susanto Megaranto yang meraih gelar master internasional di usia 15 tahun.

Setelah sukses di dunia catur, Utut mencoba peruntungan di dunia politik. Pada 2009, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari PDIP untuk periode 2009-2014. Ia kembali terpilih pada periode 2014-2019, 2019-2024, dan kini memasuki periode keempat 2024-2029.

Pada Pemilu 2024, Utut memperoleh 116.794 suara dari Dapil 7 Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.

Pada periode ketiga sebagai anggota DPR, Utut menjabat sebagai wakil ketua Komisi I. Kini, di periode keempat, ia dipercaya menjadi ketua Komisi I yang membidangi Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi, dan Informatika.

Sebelumnya, pada Februari 2016, ia pernah menjabat sebagai wakil ketua Komisi X yang mengurusi pendidikan, perpustakaan, ekonomi kreatif, pemuda, dan olahraga.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke KPK pada 2023, total kekayaan Utut mencapai Rp 23,7 miliar. Kekayaannya sebagian besar berasal dari tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.

Ia juga memiliki mobil Land Cruiser senilai Rp 1,5 miliar dan kas serta setara kas sebesar Rp 5,1 miliar.

Profil dan Data Utut Adianto

Keluarga:

  • Istri: Tri Hatmanti
  • Anak: Mekar Melati Mewangi

Pendidikan:

  • SDN Blok B II Pagi, Jakarta Selatan
  • SMPN 12 Wijaya, Jakarta
  • SMAN 6 Bulungan, Jakarta Selatan
  • S1 Hubungan Internasional, FISIP Universitas Padjajaran, Bandung (1989)

Karier:

  • Sales Manager PT. Ekatama Putra Perkasa (1992–1994)
  • Managing Director PT. Ekatama Putra Perkasa (1995–2004)
  • Komisaris PT. Ekatama Putra Perkasa (2004–sekarang)
  • Manager Japfa Chess Club (2001–sekarang)
  • Ketua Dewan Guru Sekolah Catur Utut Adianto (1993–sekarang)
  • Ketua Umum PB Percasi (2004–2005)
  • Wakil Ketua Umum PB Percasi (2005–2009, 2010–2013)
  • Ketua Badan Liga Catur Nasional (2009–2013)
  • Vice President Asean Chess Confederation (2007–2011)
  • Grand Master Council of FIDE (1999–2003)
  • Satu dari lima Maha Guru Catur Dunia (FIDE Senior Trainer)
  • Ketua Komisi Sport & Environment KOI (2007–2009)
  • Ketua PORA Taruna Merah Putih Tingkat Nasional (2008)
  • Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga PDI Perjuangan (2010)
  • Anggota DPR RI (2009–2014, 2014–2019, 2019–2024, 2024–2029)

Gelar:

  • Master Nasional (1982)
  • FIDE Master (1983)
  • Master Internasional (1985)
  • Grand Master Internasional (1986)
  • Juara Nasional 2 kali (1982 & 1992)
  • Juara termuda sepanjang sejarah (17 tahun 3 bulan)
  • Berulang kali juara Open Turnamen Nasional
  • Mewakili Tim Nasional sebanyak 94 kali ke luar negeri
  • Ranking tertinggi dunia ke-39 (1997)

Penghargaan:

  • Pin Emas dari Kemenpora sebagai mantan atlet yang sukses (2011)
  • Parama Krida Utama dari Presiden RI (1995)
  • Olahragawan Terbaik (1995)
  • Para Krida Pratama dari Menpora (1992)

Berita Terkait

News Update