POSKOTA.CO.ID – Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakarta Pusat) baru-baru ini melakukan penggeledahan di kantor pusat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) di Jakarta.
Penyelidikan ini merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas dugaan korupsi terkait pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) antara tahun 2020 dan 2024.
Upaya penggeledahan tidak hanya dilakukan di kantor Komdigi, tetapi juga di berbagai lokasi seperti Bogor, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan.
Para penyelidik menemukan sejumlah barang bukti penting, termasuk dokumen, uang tunai, kendaraan, properti, dan perangkat elektronik. Temuan-temuan ini diduga terkait dengan kasus korupsi yang melibatkan anggaran sebesar Rp958 miliar.
Baca Juga: Geram dengan Maraknya Kasus Korupsi, Presiden Prabowo Subianto Bakal Tindak Tegas Koruptor
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa proses pengadaan proyek PDNS melanggar Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Salah urus ini diduga menyebabkan kerugian keuangan negara yang cukup besar, nyaris mencapai satu triliun.
Kasus ini pun sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Netizen menghubungkan kasus ini dengan data yang kerap bobol.
"Pantesan pusat data nasional kita sering jebol," cuit akun @Herloebss di media sosial X.
Baca Juga: Fakta-fakta Ahok Diperiksa Kejagung selama 8 Jam Soal Kasus Korupsi Pertamina
Cuitan tersebut pun mendapatkan reaksi yang beragam dari warganet lainnya.
"Hadeuh Misssss, dosa apa yah, bangsa ini? Sampai berita korupsi muncul setiap saat. Jumlah pejabat yg terlibat korupsi jangan2 sudah melebihi setengah dari jumlah mereka kali nih," tulis akun dengan nama akun @AyamSe**** di kolom komentar.
Meski kasus terbongkarnya banyak korupsi akhir-akhir ini, tidak sedikit pula warganet yang justru berterimakasih atas kerja aparat pemberantas korupsi.
"Well, to be fair, salut banyak kasus korupsi dibongkar di awal masa pemerintahan Prabowo. Semoga bisa lanjut dan semoga ini bukan untuk ganti pemain saja," tulis aku bernama @paradox66***** di kolom komentar.