Jumlah pinjaman yang diajukan juga menjadi pertimbangan dalam penagihan. Jika nominal pinjaman tergolong kecil, misalnya hanya sekitar Rp300.000 hingga Rp500.000, pihak penagih cenderung tidak tertarik untuk melakukan penagihan langsung.
Mereka lebih memilih untuk fokus menagih kepada nasabah dengan pinjaman yang lebih besar, seperti Rp5 juta ke atas, karena komisi yang diperoleh dari penagihan juga lebih tinggi. Komisi ini biasanya berasal dari bunga dan denda yang dikenakan kepada nasabah.
4. Jenis Pinjaman Online yang Memiliki Penagih Lapangan
Tidak semua layanan pinjaman online memiliki penagih lapangan. Beberapa aplikasi pinjol yang diketahui memiliki penagih langsung adalah AkuLaku dan Kredivo.
Sementara itu, beberapa aplikasi lain seperti Kredit Pintar dan AdaKami menggunakan sistem penagihan gabungan, di mana satu penagih menangani beberapa platform pinjaman sekaligus.
Hal ini menyebabkan metode penagihan yang lebih agresif karena satu penagih harus mengurus banyak nasabah.
Baca Juga: Skor BI Checking Bersih Setelah 2 Tahun Melunasi Pinjol? Simak Fakta dan Aturan Terbaru SLIK OJK
Dari berbagai faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua nasabah yang gagal bayar akan didatangi oleh penagih ke rumah mereka.
Jika komunikasi terputus, lokasi sulit dijangkau, nominal pinjaman kecil, atau layanan pinjaman tidak memiliki penagih lapangan, maka kemungkinan besar pihak penagih tidak akan datang.
Namun, bagi mereka yang tinggal di kota besar dan memiliki pinjaman dalam jumlah besar, risiko didatangi oleh penagih tetap ada.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami konsekuensi dari pinjaman online serta selalu berhati-hati dalam mengelola keuangan agar tidak terjerat dalam masalah gagal bayar.