Jangan Anggap Remeh BI Checking dalam Pengajuan KUR BRI 2025, Begini Cara Lolosnya

Selasa 11 Mar 2025, 23:02 WIB
Info terkait pentingnya BI Checking dalam pengajuan KUR BRI 2025. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

Info terkait pentingnya BI Checking dalam pengajuan KUR BRI 2025. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

Jika riwayat kredit buruk, pengajuan KUR kemungkinan besar akan ditolak, kecuali statusnya sudah diperbaiki.

Baca Juga: KUR BSI 2025: Kriteria dan Jenis Usaha yang Cocok Mendapatkan Pinjaman, Simak Selengkapnya

Mencegah Overfinancing (Kelebihan Utang)

Bank tidak ingin calon debitur memiliki beban utang yang terlalu berat, karena ini bisa meningkatkan risiko gagal bayar. SLIK OJK menampilkan total pinjaman aktif Anda di berbagai lembaga keuangan.

BRI akan menghitung rasio utang terhadap pendapatan (Debt Service Ratio/DSR) untuk memastikan angsuran KUR tidak terlalu membebani keuangan Anda.

Contoh, jika Anda memiliki cicilan pinjaman lain sebesar Rp2 juta per bulan dan penghasilan usaha hanya Rp3 juta per bulan, maka menambah cicilan KUR sebesar Rp1,5 juta per bulan akan sangat berisiko.

Jika rasio DSR terlalu tinggi (biasanya di atas 30-40% dari penghasilan), pengajuan KUR kemungkinan besar ditolak.

Baca Juga: Pengajuan Pinjaman KUR BNI 2025, Ketahui Syarat Mengajukannya di Sini!

Melindungi Dana Publik

Karena KUR menggunakan dana publik, BRI harus memastikan bahwa dana ini benar-benar tersalurkan kepada pelaku usaha yang membutuhkan.

BI Checking membantu menyaring debitur dengan riwayat kredit yang buruk atau indikasi penyalahgunaan pinjaman.

Jika Anda sering mengambil pinjaman tanpa tujuan usaha yang jelas, bank bisa mencurigai bahwa Anda tidak serius dalam mengelola dana KUR.

Jika ada indikasi penyalahgunaan pinjaman, BRI bisa menolak pengajuan Anda untuk menjaga keberlanjutan program KUR.

Baca Juga: Cuma Disurvei Sebentar, Apakah Pengajuan KUR Akan Disetujui Pihak Bank?

Memenuhi Regulasi dan Kebijakan Perbankan

Berita Terkait
News Update