Bulan Ramadhan, MBG di Pandeglang Tetap Jalan dengan Menu Berbeda

Selasa 11 Mar 2025, 20:48 WIB
Ilustrasi siswa menyantap MBG. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi siswa menyantap MBG. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, tetap berjalan selama Bulan Ramadhan.

Hanya saja, menu makanan yang disajikan berbeda. Menu MBG selama Ramadhan, terdiri dari singkong rebus, tiga butir telur puyuh, tiga buah kurma, satu pisang, biskuit, dan susu.

"Iya, anak saya dari sekolah dapat makanan MBG. Kalau dulu nasi, tapi sekarang mah buah-buahan campur singkong rebus," kata salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya, Selasa, 11 Maret 2025.

"Selain itu, pada Hari Junat lalu juga anak saya dapat, tapi menunya agak beda, terdiri dari satu susu kotak, terlur puyuh tiga butir, buah kurma tiga butir dan satu saset bicuit merek regal," sambungnya.

Baca Juga: Bahas Aspek Teknis Program MBG, Bupati Bandung Melakukan Kunjungan Kerja ke BGN

Anggota Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi MBG di Kecamatan Menes, Handi Kiswan menu MBG disesuaikan dengan menu takjil pada umumnya.

"Kalau untuk bulan biasa makanan bias nasi lauk pauk dan buah-buahan. Dan untuk bulan Ramadahan diganti, menunya beda dengan bulan-bulan biasanya tidak langsung dimakak di sekolah, tapi di bawa pulang oleh para siswa," ucap dia.

Namun, ia tidak tahu tentang hitungan gizi pada menu MBG edisi Ramadhan ini. Walau begitu, dapur penyedia MBG memiliki perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Iya bener singkong rebus dicampur dengan gula merah cair, kemudian telur puyuh, susu dan pisang," ungkapnya.

Baca Juga: ASN Tendang Siswa yang Demo Tolak MBG Akhirnya Klarifikasi: Itu Hoax

Koordinator Adminitrasi (Koormin) Kecamatan menes, Firdaus menilai, menu makanan sudah dihitung oleh ahli gizi demi memenuhi kebutuan masa pertumbuhan para siswa selama Ramadhan.

"Kalau bulan biasa itukan makanan bisa nasi, lauk pauk dan buah. Sekarang bulan Ramadahan mungkin diganti oleh pihak pengelola," tuturnya.

Ia menerangkan, MBG dibagikan kepada 3.400 siswa dari sepuluh sekolah di Kecamatan Menes. Menurutnya, tidak semua sekolah menggarap program MBG, karena masih tahap percobaa.

"Yang terpenting bagi kami siswa tidak dirugikan dengan MBG ini, jangan sampai ada hal - hal yang justru menjadi biang kerok maslah, makanan basi, sakit perut lah atau hal lainya," ujarnya.

Berita Terkait
News Update