POSKOTA.CO.ID - Radang tenggorokan adlah salah satu permasalahan kesehatan yang kerap terjadi saat bulan Ramadhan.
Tak sedikit orang yang mengalami permasalahan tersebut, selain kondisi cuaca kebiasaat saat puasa Ramadhan juga rupanya bisa menyebabkan radang tenggorokan.
Namun hingga saat ini, banyak orang yang meyepelekan masalah kesehatan tersebut.
Padahal jika dibiarkan akan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan bisa menjadi masalah yang serius.
Baca Juga: 7 Negara dengan Durasi Puasa Ramadhan Terpanjang di Dunia, Ada yang Sampai 21 Jam
Sehingga, perlu mengenai penyebab terjadinya radang tenggorokan agar bisa melakukan pencegahan dini.
Sebagai iinformasi, radang tenggorokan atau faringiti, adalah kondisi yang terjadi ketika tenggorokan mengalami peradangan, yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Gejalanya meliputi sakit tenggorokan, kesulitan menelan, batuk, suara serak, dan kadang-kadang demam.
Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya radang tenggorokan? Berikut ini penjelasan medisnya.
Penyebab Radang Tenggorokan
- Infeksi Virus: Virus seperti virus flu atau virus penyebab pilek sering kali menjadi penyebab utama radang tenggorokan.
- Infeksi Bakteri: Bakteri seperti Streptococcus dapat menyebabkan radang tenggorokan yang lebih serius, yang dikenal dengan radang tenggorokan streptokokus.
Baca Juga: 7 Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh, Begini Kata Ahli
- Iritasi Lingkungan: Debu, polusi udara, dan asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, yang meningkatkan risiko peradangan.
- Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh saat puasa dapat menyebabkan tenggorokan menjadi kering, yang meningkatkan kemungkinan iritasi dan radang.
Ternyata ada alasan ilmiahnya, mengaap tak sedikit ornag yang mengalami radang tenggorokan saat puasa Ramadhan, yakni sebagai berikut ini.
Dehidrasi
Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan cairan dari makanan dan minuman selama 12-14 jam, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi dapat membuat tenggorokan menjadi kering dan lebih rentan terhadap iritasi serta infeksi.
Perubahan Pola Makan
Selama bulan Ramadhan, pola makan kita sering berubah, terutama dengan konsumsi makanan berat pada sahur dan buka puasa.
Makanan yang terlalu pedas, asam, atau berlemak bisa memperburuk peradangan pada tenggorokan.
Kualitas Tidur yang Berkurang
Banyak orang cenderung tidur lebih larut selama bulan Ramadhan karena kegiatan sahur dan tarawih.
Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu sistem imun tubuh, menjadikannya lebih rentan terhadap infeksi, termasuk radang tenggorokan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bisa lakukan langkah ini.
Tips Ampuh Cegah Radang Tenggorokan saat Puasa
1. Cukupi Kebutuhan Cairan dengan Bijak
Pastikan untuk minum cukup air saat sahur dan berbuka puasa. Idealnya, Anda perlu mengonsumsi sekitar 2-3 liter air dalam rentang waktu antara buka puasa dan sahur.
Air membantu menjaga kelembapan tenggorokan dan mencegah dehidrasi yang dapat memperburuk iritasi tenggorokan.
Dehidrasi menyebabkan penurunan jumlah cairan dalam tubuh, termasuk pada lapisan mukosa tenggorokan.
Ketika tenggorokan kering, ia lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri.
2. Pilih Makanan yang Menyokong Kesehatan Tenggorokan
Baca Juga: Memilih Buah yang Tepat untuk Sahur dan Berbuka Puasa Selama Bulan Ramadhan
Konsumsi makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan tenggorokan, seperti makanan yang lembut dan tidak terlalu pedas atau asam.
Sup hangat, buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan mentimun, serta makanan yang kaya vitamin C seperti jeruk dan tomat dapat membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi risiko iritasi pada tenggorokan.
Makanan yang terlalu pedas atau asam dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebih, yang dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan.
Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
3. Hindari Paparan Polusi dan Asap Rokok
Selama bulan Ramadhan, usahakan untuk tetap berada di lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi udara serta asap rokok.
Paparan terhadap polusi dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan peradangan.
Polusi udara mengandung partikel-partikel yang dapat merusak lapisan pelindung pada tenggorokan, meningkatkan kemungkinan infeksi dan radang.
4. Perhatikan Kualitas Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga sistem imun tubuh.
Cobalah untuk tidur lebih awal agar tubuh dapat beristirahat dengan optimal dan memperbaiki daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Kurang tidur dapat melemahkan sistem imun, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri, termasuk yang menyebabkan radang tenggorokan.
5. Kumur dengan Air Garam
Kumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi peradangan.
Garam memiliki sifat antibakteri alami yang dapat membantu membersihkan kuman dan bakteri yang ada di tenggorokan.
Air garam membantu menjaga keseimbangan pH di tenggorokan dan mengurangi pembengkakan dengan menarik cairan berlebih dari jaringan yang terinfeksi.
6. Gunakan Humidifier di Kamar
Menggunakan humidifier (alat pelembap udara) di kamar tidur dapat membantu menjaga kelembapan udara, yang penting untuk menjaga kelembapan tenggorokan.
Ini sangat berguna jika Anda tinggal di daerah dengan udara kering atau sering menggunakan pendingin ruangan.
Udara kering dapat mengiritasi tenggorokan dan meningkatkan risiko peradangan.
Humidifier membantu menjaga kelembapan udara dan melindungi lapisan mukosa tenggorokan.
7. Jaga Kebersihan Tangan
Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan.
Tangan yang kotor dapat menjadi sarang bakteri atau virus yang dapat menyebabkan infeksi pada tenggorokan.
Penjelasan Ilmiah: Infeksi tenggorokan sering kali disebabkan oleh penyebaran kuman melalui kontak langsung dengan tangan yang terkontaminasi.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa asupan cairan yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan atas dan mengurangi risiko infeksi.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases menunjukkan bahwa kelembapan yang terjaga pada tenggorokan dapat membantu mempercepat pemulihan dari infeksi virus atau bakteri.
Penelitian lainnya yang dipublikasikan oleh European Respiratory Journal menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga sistem imun tubuh tetap kuat.
Kurang tidur telah terbukti meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi, termasuk infeksi tenggorokan.
Dengan demikian, pastikan hindari penyebab radang tenggorokan dan ikuti langkah tersebut agar puasa Ramadhan tetap fit dan dapat dijalani dengan optimal.