JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Yusuf meminta agar pemerintah provinsi (Pemprov) Jakarta segera menuntaskan program normalisasi sungai atau pengerukan kali yang ada di wilayah Jakarta.
Hal ini disampaikan Yusuf, setelah beberapa hari terakhir sejumlah titik pemukiman di Jakarta terendam banjir yang disebabkan luapan air sungai.
"Ini diharapkan oleh masyarakat Pejaten Timur dan dan warga Jakarta umum agar normalisasi sungai dituntaskan tidak setengah-setengah. Sejak 2017 warga di sini sudah menunggu-nunggu pengerukan kali," ujar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), saat meninjau lokasi pengungsian warga terdampak banjir di SMP 46, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Maret 2025.
Baca Juga: Tinjau Pintu Air Manggarai, Pramono Anung: Banjir Jakarta Sekarang Siaga Dua
Sebagai contoh, kata Yusuf, bagian sungai yang belum dikeruk atau dinormalisasi salah satunya di wilayah Pejaten Timur. Akibatnya air dari sungai masuk ke pemukiman dengan cepat sampai dengan ketinggian lebih dari tiga meter.
Bahkan salah satu rumah yang tak jauh dari bantaran sungai hanya terlihat atapnya saja. Kemudian juga bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Pejaten Timur juga tergenang banjir.
"Kita harapkan kepada Pemprov Jakarta, terutama gubernur baru, Mas Pram dan Bang Doel, normalisasi sungai Ciliwung yang ada di Jawa dan Timur ini dituntaskan agar masyarakat bila ada kiriman air dari Bogor, mereka tidak kebanjiran lagi," ujarnya.
Namun memang, kata dia, kiriman air dari hulu sungai (hulu) sangat melimpah melalui aliran sungai Ciliwung tidak bisa dikendalikan.
Baca Juga: Ini Jadwal Terbaru Persija Jakarta vs PSIS setelah Ditunda Akibat Banjir
Sehingga air pun meluber hingga ke kemungkinan sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung, termasuk di wilayah Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Hanya saja daerah-daerah yang sungainya sudah dilakukan pengerukan tidak terdampak banjir yang parah.
"Kalau di Pejaten Timur memang belum ada pengurukan, normalisasi juga belum berjalan, jadi aliran sungainya masih sempit. Memang kan kalau Ciliwung dikeruk, misalnya kiriman air lancar, dan banjir teratasi," katanya.
Selain itu, Yusuf mendesak agar Pemprov Jakarta juga memperhatikan kebutuhan primer para pengungsi, baik yang ada di Pejaten Timur maupun di kelurahan lainnya di Jakarta.
Apalagi saat ini, selain tengah ditimpa musibah, mereka juga tengah menjalankan ibadah puasa. Karena itu diharapkan bantuan dari pemerintah segera datang untuk warga terdampak.
"Harusnya sebelum jam 18.00 WIB, makanan sudah dibagikan kepada warga yang lagi kesusahan ini. Untuk dahur juga harus disediakan. Saya kira Pemprov Jakarta akan membantu warganya yang lagi mena musibah," ujarnya.