POSKOTA.CO.ID – Jika biasanya menu takjil diisi oleh makanan bercita rasa manis, salah satu keunikan masyarakat Indonesia adalah menambahankan gorengan di dalamnya.
Padahal, mengonsumsi makanan yang gurih dan lezat saat berbuka puasa akan terasa nikmat, namun jarang memikirkan akibat yang dirasakan.
Gorengan sendiri mengandung tepung dan minyak. Cita rasanya yang gurih dan crispy memang tak dapat diragukan lagi dapat membuat Anda tergiur.
Baca Juga: Bukan Cuma Gorengan, Penderita Kolesterol Tinggi Wajib Hindari 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatan
Bahaya Makan Gorengan Saat Berbuka
Padahal, dari satu buah goregan bakwan memiliki jumlah 137 kalori dalam satu potong dan didominasi oleh lemak, seperti menalsir laman Fat Secret.
Sebenarnya jika Anda mengonsumsi gorengan sesekali saja dan tidak menjadi kebiasan, hal tersebut tidak akan menjadi masalah kesehatan.
Namun ini akan menjadi masalah dan bahaya yang tersembunyi jika Anda mengosumsi gorengan setiap kali berbuka puasa.
Melansir laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, inilah deretan bahaya yang bisa terjadi jika mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa:
Baca Juga: 7 Cemilan Sehat Ini Untuk Berbuka Puasa, Stop Makan Gorengan Lagi!
1. Gangguan Pencernaan
Gorengan biasanya diolah dengan minyak melimpah. Minyak jelantah yang dipakai berulang kali ini ternyata berpotensi mengandung lemak trans yang merugikan.
Lemak trans ini dapat meningkatkan LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam darah. Peningkatan LDL yang persisten ni dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Tingginya kandungan lemak pada gorengan membuat lambung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna, sehingga menimbulkan gangguan pencernaan, seperti perut begah atau kembung.
2. Berat Badan Naik
Meski menggugah selera, tapi gorengan minim nutrisi. Padahal, setelah berpuasa seharian, tubuh justru membutuhkan asupan nutrisi lengkap untuk kembali berenergi.
Saat mengonsumsi gorengan berlebihan, ini bisa membuat asupan kalori harian melonjak drastis yang mengakibatkan timbangan berat badan pun bisa beranjak naik dengan cepat.
Baca Juga: Waduh! Imbas Minyak Goreng Naik, Harga Gorengan Lebih Mahal
3. Gula Darah Melonjak
Konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah. Gorengan umumnya mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna menjadi glukosa.
Peningkatan gula darah secara konstan ini dapat menimbulkan resistensi insulin, yang pada akhirnya berujung pada diabetes tipe 2.
4. Timbulkan Zat Berbahaya
Akrilamida adalah zat kimia yang berpotensi bersifat karsinogenik, yaitu pemicu kanker. Zat ini terbentuk pada makanan bertepung yang dimasak pada suhu tinggi, seperti saat proses menggoreng.
5. Iritasi Lambung dan Tenggorokan
Bagi penderita maag atau lambung sensitif, konsumsi gorengan yang pedas dan berminyak dapat memicu iritasi lambung.
Selain itu, minyak jelantah yang digunakan juga dapat mengiritasi tenggorokan, menyebabkan rasa tidak nyaman dan perih. Apalagi setelah seharian berpuasa, kita butuh asupan cairan yang cukup.
Baca Juga: Pedagang Gorengan Keluhkan Harga Mahal dan Langkanya Minyak Goreng di Bekasi
6. Dehidrasi yang Parah
Gorengan bersifat diuretik, yaitu dapat meningkatkan produksi urine. Hal ini bisa memperparah kondisi dehidrasi yang dialami setelah berpuasa seharian.
Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi gorengan dan lebih memilih untuk perbanyak minum air putih saat buka puasa.
7. Produktivitas Menurun
Meski mengenyangkan, gorengan dapat membuat tubuh cepat lelah dan kekurangan energi. Akibatnya, Anda akan merasa lethargi (kurang bersemangat) dan produktivitas pun menurun.
8. Penyerapan Nutrisi Terganggu
Lemak jenuh yang tinggi pada gorengan dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dari makanan seperti hal vitamin, mineral, dan protein yang dibutuhkan tubuh pun tidak terserap secara optimal.
9. Gigi dan Mulut Rusak
Gorengan yang lengket dan berminyak dapat menempel pada gigi dan gusi. Jika tidak dibersihkan dengan baik, sisa makanan tersebut bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri.