Skandal korupsi terbesar di Indonesia. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)

Nasional

10 Besar Klasemen Liga Korupsi Indonesia, Harvey Moeis Kesatu Pertamina Kedua

Jumat 28 Feb 2025, 14:32 WIB

POSKOTA.CO.ID - Beredar di masyarakat klasemen Liga Korupsi Indonesia yang menandakan menjadi mega skandal yang meresahkan banyak pihak.

Terbaru, kasus korupsi minyak Pertamina sedang menjadi sorotan dimana merugikan negara hinga triliunan.

Dari klasemen Liga Korupsi Indonesia pun kasus korupsi Pertamina ini bahkan langsung menempati posisi skandal terbesar kedua di Indonesia.

Kasus tersebut diungkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam beberapa hari terakhir, dimana terjadi pada produk minyak Pertamax opsisan yang melibatkan PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Dari informasi yang beredar, skandal korupsi ini terjadi sejak tahun 2018 hingga 2023 yang kini tersangkanya telah ditetapkan 9 orang pada 27 Februari 2025 kemarin.

Modus yang mereka gunakan diantaranya mengoplos Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina, dimana melibatkan PT Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pembelian minnyak RON 92 (Pertamax), namun sebenarnya yang dibeli adalah RON 90 (Pertalite).

Hal ini merugikan masyarakat dimana BBM Pertamax yang dibeli sebenarnya adalah Pertalite namun sudah dikondisikan supaya menyerupai RON 92 dan dijual dengan harga Pertamax yang lebih mahal.

10 Besar Klasemen Liga Korupsi Indonesia

Hingga kasus korupsi Pertamina ini terungkap, kerugiannya menjadi yang terbesar kedua skandal yang pernah terjadi di Indonesia. Cek lima kasus terbesarnya berikut ini:

Korupsi PT Timah

Belum lama ini publik pastinya masih ingat tetntang skandal korupsi terbesar yang melibatkan suami artis, Sandra Dewi yaitu Harvey Moeis.

Skandal ini sempat heboh di tahun 2024 dimana kabarnya korupsi terjadi sepanjang tahun 2025-2022 dengan total kerugian mencapai Rp300 triliun.

Korupsi Pertamina

Kasus yang sedang diselidiki oleh Kejaksaan Agung ini menjadi skandal terbesar kedua di Indonesia yang melibatkan perusahaan minyal BUMN, Pertamina.

Total kerugian negara yang disebutkan Kejagung adalah Rp193,7 triliun, belum lagi kerugian materiil dari masyarakat yang merasa ditipu dari pengoplosan BBM.

Korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

Kasus korupsi ini terbilang lawas dimana terjadi pada tahun 1990-an. Saat itu Indonesia sedang dalam krisis moneter, BI menyalurkan dana bantuan sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank.

Namun dana tersebut diselewengkan oleh para penerimanya dan berasarkan hasil audit yang dilakukan BPK pada tahun 2000, total kerugiannya mencapai Rp138 triliun.

Korupsi DT Duta Palma Group

Selanjtutnya ada kasus korupsi penyerobotan lahan yang dilakukan PT Duta Palma Gruoup pada tahun 2003-2022 seluas 37.095 hektar di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Surya Darmadi selaku pemilik PT Duta Palma Group malah mengelola lahan untuk perkebunan sawit. Total kerugian dari skandal korupsi ini mencacpai Rp78 triliun.

Korupsi Migas PT Trans Pacific

Beberapa tahun lalu, kasus korupsi yang menyeret PT Trans Pacific dalam kondensat migas juga sempat menjadi sorotan.

Daam kasis ini, PT Trans Pacific Pertochemical indonesia (TPPI) merugikan negara dengan total mencapai Rp37,8 triliun dalam praktek pengolahan kondensat bagian negara yang seharusnya dijadikan produk Moga 88, kerosene, dan solar.

Berikut ini adalah top 10 klasemen Liga Korupsi Indonesia beserta dengan kerugiannya:

  1. Izin Usaha Pertambangan PT Timah 2015-2022: total kerugian Rp300 triliun
  2. PT Pertamina Subholding KKKS 2018-2023: total kerugian Rp193,7 triliun
  3. BLBI1998Rp138 triliun
  4. PT Duta Palma Group 2003-2022: total kerugian Rp78 triliun
  5. PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) Sejak 2008: total kerugian Rp37,8 triliun
  6. PT Asabri 2012-2019: total kerugian Rp22,7 triliun
  7. Persetujuan ekspor Crude Palm Oil (CPO) 2021-2022: total kerugian Rp20 triliun
  8. PT Asuransi Jiwasraya 2008-2018: total kerugian Rp16,8 triliun
  9. PT Garuda Indonesia (Pengadaan pesawat) 2011-2021: total kerugian Rp9,37 triliun
  10. BTS 4G 2023: total kerugian Rp8 triliun
Tags:
Harvey Moeis PT TimahKorupsi Pertaminaskandal korupsiSkandal Korupsi PT PertaminaKasus Korupsi

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor