POSKOTA.CO.ID – Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama setelah proses naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI.
Tak hanya meningkatkan kualitas permainan, naturalisasi juga berdampak besar terhadap nilai pasar skuad Garuda.
Kini, Timnas Indonesia bahkan masuk dalam jajaran tim termahal di Asia, melampaui beberapa negara besar seperti Uzbekistan dan Australia.
Baca Juga: Jam Kick-Off Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain, 20 dan 25 Maret 2025, Catat Waktunya
Lonjakan Nilai Pasar Timnas Indonesia
Proses naturalisasi yang dijalankan oleh PSSI membuat komposisi Timnas Indonesia semakin kompetitif.
Dengan tambahan pemain berkualitas dari luar negeri yang memiliki darah keturunan Indonesia, nilai pasar tim pun meningkat drastis.
Saat ini, nilai pasar Timnas Indonesia diperkirakan mencapai 24,53 juta euro atau sekitar Rp411 miliar, menempatkannya sejajar dengan negara-negara kuat di Asia seperti Qatar, Tiongkok, dan Yordania.
Angka ini terus mengalami peningkatan seiring dengan performa apik para pemain di level klub maupun tim nasional.
Baca Juga: Elkan Baggott Absen Bela Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Respon Begini
Skuad Bertabur Bintang dengan Lini Pertahanan
Salah satu aspek yang mengalami peningkatan pesat adalah lini pertahanan. Kehadiran Emil Audero, kiper yang kini memperkuat Timnas Indonesia, membuat lini belakang skuad Garuda semakin solid.
Bahkan, nilai pasar lini pertahanan Indonesia kini mencapai 23 juta euro, mengungguli negara-negara seperti Yordania, Arab Saudi, dan Australia.
Selain Emil Audero, beberapa pemain bertahan lainnya seperti Jordi Amat, Shayne Pattynama, dan Sandy Walsh juga memiliki pengalaman bermain di kompetisi Eropa.
Kombinasi ini menjadikan lini pertahanan Indonesia lebih kokoh dan siap menghadapi tim-tim besar di Asia.
Lini Tengah Mewah dengan Kehadiran Pemain Keturunan
Tak hanya sektor pertahanan, lini tengah Timnas Indonesia juga semakin mewah. Kehadiran Joey Pelupessy, gelandang bertahan dengan pengalaman di Liga Belanda, membawa kestabilan bagi tim.
Jika proses naturalisasi Jeremy de Nooijer berhasil, lini tengah Indonesia akan semakin kuat dalam penguasaan bola dan distribusi serangan.
Di sisi lain, pemain-pemain muda seperti Marselino Ferdinan juga semakin berkembang. Berkat pengalaman bermain di luar negeri, Marselino kini menjadi salah satu gelandang serang paling potensial di Asia Tenggara.
Dengan demikian, persaingan para pemain di lini tengah ini sangat ketat agar bisa masuk ke starting eleven strategi Patrick Kluivert.
Lini Serang Bertambah Tajam jika Romeny Bergabung
Sektor serangan Timnas Indonesia juga akan mendapatkan suntikan tenaga baru jika Ole Romeny bergabung.
Ia merupakan penyerang berusia 24 tahun yang bisa bermain di beberapa posisi.
Dengan kombinasi kecepatan dan ketajaman di depan gawang, Romeny berpotensi menjadi ujung tombak Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia.
Selain itu, Ragnar Oratmangoen juga menjadi pemain yang diandalkan di posisi sayap. Performanya di Liga Belgia semakin matang, menjadikannya opsi utama untuk memperkuat lini serang bersama Marselino dan Romeny.
Struktur Kepelatihan Terbaik di Asia Tenggara
Bukan hanya dari sisi pemain, Timnas Indonesia juga memiliki tim kepelatihan yang berkualitas.
PSSI kini menggandeng Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis, sementara pelatih kepala Patrick Kluivert menjadi salah satu pelatih dengan gaji tertinggi di ASEAN, yakni mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Dengan kombinasi strategi dan pemain berbakat, skuad Garuda kini lebih siap menghadapi tantangan di level Asia.