POSKOTA.CO.ID - Kasus dugaan mega korupsi di tubuh Pertamina yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun kini menjadi sorotan publik. Soimah Pancawati pun ikut geram akan aksi yang dilakukan oleh pejabat Pertamina.
Skandal besar ini menyeret nama-nama pejabat tinggi di anak perusahaan Pertamina serta beberapa pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik kecurangan yang merugikan keuangan negara.
Tak hanya masyarakat biasa, sejumlah figur publik pun ikut memberikan reaksi keras terhadap skandal yang mencoreng industri energi Indonesia ini.
Salah satunya adalah Soimah Pancawati, artis sekaligus presenter kondang Tanah Air, yang secara blak-blakan mengungkapkan kekesalannya melalui siaran langsung di media sosial.
Dalam video siaran langsung yang viral di berbagai platform media sosial, Soimah tidak bisa menyembunyikan emosinya. Ia mengungkapkan bagaimana dirinya merasa dirugikan akibat dugaan kecurangan dalam pengelolaan bahan bakar minyak (BBM) yang diduga melibatkan Pertamina.
Baca Juga: Heboh Korupsi Pertamina! Deretan Artis Geram dan Beri Sindiran Pedas
Sebagai seorang pekerja seni yang bekerja keras untuk mencari nafkah, Soimah mengaku kecewa karena dampak dari dugaan korupsi ini telah mempengaruhi kehidupan banyak orang, termasuk dirinya.
"Saya ini kerja dari pagi sampai pagi lagi, cari duit buat bayar cicilan. Saya syuting sampai mencret-mencret, bangun jam 4 subuh, pulang jam 4 pagi buat nyicil mobil. Cicilan belum lunas, eh malah turun mesin gara-gara Pertamax oplosan!" ujar Soimah dengan nada geram.
Pernyataan Soimah ini pun langsung menuai banyak reaksi dari netizen. Banyak yang mengaku merasakan hal serupa, terutama terkait isu kualitas BBM yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial.
Tantang Presiden Prabowo, Minta Hukuman Berat Bagi Para Tersangka
Tak hanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap dugaan praktik kecurangan yang terjadi di Pertamina, Soimah juga secara terang-terangan memberikan pesan langsung kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.
Ia meminta agar para pelaku korupsi di Pertamina mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya yang telah merugikan negara dan rakyat kecil.
"Pak Prabowo, ini pelaku korupsi kalau sudah ketangkep, harus dihukum seberat-beratnya! Kalau enggak digantung, awas loh Pak! Ini 190 triliun lebih loh! Harusnya dihukum berat!" tegasnya.
Baca Juga: Skandal Korupsi Pertamina hingga Ratusan Triliun, Deva Mahenra Sindir Kualitas Produk dalam Negeri
Tak berhenti di situ, Soimah juga mengaku ingin ikut andil dalam proses penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi.
Ia menegaskan bahwa jika pemerintah tidak bisa menyelesaikan kasus ini dengan tegas, maka ia sendiri yang akan turun tangan untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
"Kalau kelamaan, tembak dor dor dor! Merugikan rakyat kok terus-terusan. Ini gimana, Pak? Mau jadi apa negara ini kalau dari segala penjuru ada kasus korupsi? Kalau Pak Prabowo enggak bisa menyelesaikan, kasih ke saya aja, biar saya yang urus!" ujar Soimah dengan nada tinggi.
Pernyataan tegas dari artis yang dikenal ceplas-ceplos ini pun kembali mendapat sorotan luas. Banyak warganet yang mendukung pernyataan Soimah dan berharap kasus ini benar-benar ditangani dengan serius oleh pemerintah.
Daftar Nama Tersangka Korupsi Pertamina
Kasus dugaan mega korupsi di tubuh Pertamina ini telah menyeret tujuh orang tersangka yang berasal dari jajaran direksi anak usaha Pertamina serta beberapa pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik ilegal ini.
Berikut adalah daftar nama-nama tersangka dalam kasus dugaan korupsi Pertamina:
- Riva Siahaan (RS) – Direktur Utama Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin (SDS) – Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
- Yoki Firnandi (YK) – Direktur PT Pertamina Internasional Shipping
- Agus Purwono (AP) – Vice President Feedstock Management PT KPI
- Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) – Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati (DW) – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadan Joede (GRJ) – Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Menurut keterangan dari Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, kasus ini terjadi dalam rentang waktu tahun 2018 hingga 2023.
Dugaan praktik korupsi ini diyakini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.