POSKOTA.CO.ID - Pasar kripto pada Rabu, 26 Februari 2025 ini terpantau jatuh, bahkan mata uang kripto Bitcoin (BTC) turun ke level USD 88 ribu atau setara dengan Rp1,43 miliar dengan asumsi kurs Rp16.350 per USD.
Melemahnya pasar ini akibat tekanan dari aksi jual yang masif, dan dorongan pelemahan pasar saham Amerika Serikat (AS) karena ketidakpastian makro ekonomi.
Dari data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar kripto secara global anjlok 2,9 persen dalam 24 jam terakhir sebesar USD 2.9 triliun.
Harga Bitcoin hari ini turun sebesar 3,56 persen dalam 24 jam dan 7.55 persen dalam sepekan hingga ke level Rp1,43 miliar per koin.
Selain itu, performa koin lain seperti Ethereum (ETH) turun 0,96 persen dalam 24 jam dan berada di level Rp40,5 juta per koin.
Namun, Binance Coin (BNB) mengalami penguatan harga sebesar 1.20 persen dalam 24 jam dan berada di level Rp10.199 juta per koin.
Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini 25 Februari 2025: Pasar Kripto Berguncang, BTC Terus Melemah
Penyebab Pasar Kripto Ambruk
Mengutip dari Cryptonews, aset digital BTC dalam sebulan terakhir turun sebanyak 15 persen dan menjadi cerminan bahwa tekanan jual semakin besar.
Head of Research Derive.xyz, Sean Dawson menyebutkan pemicu dari penurunan pasar kripto yang dipicu oleh keluarnya para investor institusional dari exchange-traded funds (ETF) Bitcoin di beberapa pekan terakhir ini.
“Investor menarik data di tengan volatilitas makroekonomi,” kata Dawson.
Dawson juga mengungkap faktor lain penurunan pasar kripto dari adanya kebijakan Presiden AS Donald Trump terkati tarif, potensi kenaikan suku bunga, perang Rusia-Ukraina, hingga geopolitik di Gaza.
Baca Juga: Dompet Bitcoin Google: Inovasi atau Ancaman bagi Desentralisasi?
Selain itu, isu keamanan pun kembali mencuat setelah bursa kripto Bybit diretas dan aset klien dicuri dan mengalami kerugian sekira Rp2,3 triliun, sehingga kepercayaan investor menjadi buruk dan menyebabkan aksi jual massal.
Akumulasi Aset Tetap Dilakukan Perusahaan
Meski pasar terus melemah, perusahaan MicroStrategy yang saat ini bernama Strategy kembali membeli Bitcoin sebanyak 20.365 (USD 2 miliar) dengan rata-rata harga USD 97. 514 per BTC atau setara dengan Rp1,59 miliar.
Selain itu, Strategy mengumumkan rencananya akan terus membeli Bitcoin dalam tiga tahun kedepan dengan alokasi dana USD 42 miliar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Diduga Karena Peretasan Besar-Besaran Grup Lazarus pada Bybit
Kemudia manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di Strategy sebanyak 5 persen. Hal ini menunjukan bahwa untuk jangka panjang BTC dianggap sebagai aset investasi.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungan pada industri kripto serta mendorong adanya regulasi yang lebih jelas dan berencana membentuk tim penasihat khusus untuk mata uang kripto.
DISCLAIMER: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk investasi Bitcoin atau mata uang kripto sejenisnya.