POSKOTA.CO.ID - Olahan makanan yang mengandung minyak babi atau lemak babi perlu kamu kenali ciri-cirinya, jangan sampai kamu salah pilih.
Minyak babi kerap dijadikan sebagai olahan dari beberapa makanan, namun bagi sebagian masyarakat mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak babi patut dihindari.
Bukan tanpa sebab, alasan dihindarinnya karena larangan dalam agama maupun kesehatan.
Jadi, kenapa pentinya buat kamu untuk mengetahui bagaimana cara mengenali makanan yang mengandung olahan minyak babi.
Baca Juga: Geger Isu Mie Gacoan Disegel karena Mengandung Minyak Babi, Netizen: 100 Persen Halal
Minyak Babi
Minyak babi atau lemak babi adalah lemak hewani yang diekstrak dari jaringan lemak babi. Minyak ini memiliki titik leleh yang rendah, sehingga mudah meleleh pada suhu ruangan.
Karakteristik ini membuatnya cocok digunakan dalam berbagai jenis masakan. Terutama untuk menggoreng, memanggang dan membuat kue.
Minyak babi memiliki rasa dan aroma yang khas, yang seringkali digambarkan gurih dan sedikit manis.
Rasa ini dapat meningkatkan cita rasa makanan, terutama makanan yang gurih. Namun, rasa ini juga dapat menjadi indikator adanya minyak babi dalam makanan, meskipun bukan merupakan indikator yang pasti.
Baca Juga: Heboh! Mie Gacoan Disegel Satpol PP Diduga Mengandung Minyak Babi, Begini Faktanya!
Ciri-Ciri Makanan Mengandung Minyak Babi
1. Aroma dan Rasa
Minyak babi memiliki aroma dan rasa yang khas, gurih, dan sedikit manis. Beberapa orang mungkin mengira lezat, sementara yang lain mungkin tidak menyukainya.
Aroma dan rasa ini akan terasa pada makanan yang menggunakan minyak babi. Terutama jika digunakan dalam jumlah yang cukup banyak.
2. Tekstur
Pada suhu kamar, minyak babi berbentuk padat dan berwarna putih. Ketika dipanaskan, ia akan mencair dan menjadi bening.
Baca Juga: Sederet Kontroversi Mie Gacoan, Salah Satunya Disebut Mengandung Minyak Babi
Makanan yang digoreng dengan minyak babi cenderung memiliki tekstur yang lebih renyah dibandingkan dengan makanan yang digoreng dengan minyak nabati.
Minyak babi juga dapat memberikan tekstur yang lebih lembut pada beberapa jenis makanan, seperti kue atau roti.
Tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah suatu makanan olahan mengandung minyak babi. Produsen makanan tidak selalu mencantumkan informasi ini pada label produk. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Identifikasi Kemasan Produk
- Periksa Label Produk
Periksa daftar bahan pada label produk. Jika terdapat kata "lard" atau "lemak babi", maka produk tersebut mengandung minyak babi.
Baca Juga: Benarkah Mie Gacoan Kembali Disegel karena Mengandung Minyak Babi? Ternyata Ini Penjelasannya
- Memiliki Kode E
Beberapa bahan tambahan makanan memiliki kode E yang menunjukkan bahwa bahan tersebut berasal dari hewan, termasuk babi. Kode-kode ini antara lain E471, E472, E481, dan E482.
- Restoran dan Rumah Makan
Tanyakan kepada staf restoran atau rumah makan apakah makanan yang kamu pesan mengandung minyak babi.