JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengacara Razman Arif Nasution tiba-tiba menyambangi Badan Reserse Kriminal Polri, Senin, 24 Februari 2025.
Sebelumnya, Razman tidak memenuhi panggilan pemeriksaan perihal kericuhan di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Pria berperawakan gempal itu datang dengan ditemani istrinya.
"Saya hari ini mengantarkan surat keberatan," kata Razman kepada awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin, 24 Februari 2025.
Razman menuturkan, surat keberatan itu harus disampaikan langsung ke Bareskrim Polri, karena telah mengirim surat penundaan panggilan pemeriksaan pada Kamis, 20 Februari 2025. Dalam surat itu, ia meminta pemeriksaan dilakukan pada 4 Maret 2025.
Baca Juga: Razman Nasution Berharap Hotman Paris Segera Pulih dan Kembali ke Persidangan
Namun, ia heran saat mendapatkan surat panggilan kedua. Padahal surat permohonan penundaan pemeriksaan sudah dilayangkan.
Razman menyampaikan, alasan penundaan pemeriksaan dinilai logis, karena dirinya harus menjalani sidang di PN Jakarta Utara. Di samping itu, tidak ada undangan klarifikasi kedua pada tahap penyelidikan.
"Saya minta agar Pak Kadivpropram, Koroasidik, Kabreskrim, Irwasum periksa ini orang," pinta Razman.
Razman menegaskan, Polri dirusak oknum anggota itu sendiri. Ia memberikan contoh kasus pemerasan yang diduga dilakukan dua mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, yaitu AKBP Bintoro dan Gogo Galesung.
Baca Juga: Buntut Sidang Ricuh, Razman dan Firdaus Akhirnya Minta Maaf ke MA
Dengan kasus tersebut, katanya, sudah cukup untuk dijadikan pengalaman.
"Saya bukan gila, tukang marah-marah, enggak, saya slow tapi kalau main-main saya akan lawan. Jangan terlalu banyak merusak sekarang oknum Polri dalam penegakan hukum," kata Razman.
Sebelumnya, kegaduhan terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, ketika Hotman Paris diperiksa sebagai saksi dalam kasus pencemaran nama baik terhadap dirinya, dan Razman bertindak sebagai terdakwa dalam kasus tersebut.
Kericuhan terjadi ketika Razman meminta majelis hakim untuk menggelar sidang secara terbuka, tapi permintaan itu tidak dikabulkan.
Dalam keadaan emosi, Razman menegaskan sidang tidak akan berlanjut sebelum diputuskan digelar terbuka. Pihak Razman juga meminta layar besar untuk menunjukkan bukti-bukti dalam flashdisk. Tak hanya itu, Firdaus sebagai rekan Razman juga membuat kericuhan dengan naik ke atas meja.