POSKOTA.CO.ID – Ramadan adalah bulan ke-9 dalam kalender Islam, di mana umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam selama 29-30 hari.
Selain menahan makan dan minum, Ramadan juga menjadi waktu untuk berdoa, merenung, dan mempraktikkan kebaikan serta kesabaran.
Makanan sebelum fajar disebut ‘sahur’ dan makanan setelah matahari terbenam disebut 'iftar'.
Berikut adalah panduan lengkap untuk menjaga kesehatan selama bulan suci ini, dilansir dari situs Queen Mary Student's Union.
Baca Juga: Panduan Niat Puasa Qadha Ramadan Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Dampak Puasa pada Tubuh
Selama jam-jam berpuasa, tubuh menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak untuk mendapatkan energi.
Tubuh tidak bisa menyimpan air, sehingga ginjal berusaha menghemat air sebanyak mungkin.
Namun, dehidrasi ringan mungkin terjadi, yang dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi.
"Hal ini meningkatkan pentingnya memastikan bahwa cairan yang cukup dikonsumsi setelah berbuka puasa untuk menggantikan cairan yang hilang di siang hari," tulis Nikoletta Mama dalam artikel bertajuk "Nutrition and Ramadhan” dalam situs Queen Mary Student's Union, 14 Maret 2023.
Baca Juga: Puasa Ramadan 2025 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal Sidang Isbat Kemenag
Tips Nutrisi dan Hidrasi untuk Iftar
Saat berbuka puasa, penting untuk memecah iftar menjadi dua atau tiga kali makan untuk mendukung perasaan kenyang.
"Kualitas makanan Anda sangat penting selama bulan Ramadan karena Anda hanya memiliki waktu yang terbatas setiap harinya untuk makan dan minum untuk memberikan tubuh Anda semua nutrisi penting, vitamin dan cairan yang dibutuhkan untuk tetap sehat," tulis Nikoletta Mama lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa saran makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi saat iftar.
- Minuman: Air putih, susu, jus buah (150 ml sehari), atau smoothie dengan bahan rendah lemak. Hindari minuman dengan tambahan gula.
- Buah Kering: Kurma adalah pilihan yang baik karena memberikan gula alami untuk energi, serta mineral seperti kalium dan serat. Opsi lain termasuk aprikot kering, ara, kismis, atau prune.
- Buah Segar: Memberikan gula alami, serat, cairan, dan mikronutrien penting.
- Sup: Sup adalah cara ringan untuk berbuka puasa dan menyediakan cairan. Sup tradisional biasanya mengandung karbohidrat seperti pasta atau biji-bijian, serta kacang-kacangan seperti lentil dan buncis.
Baca Juga: Harga Sayuran di Bekasi Meroket Jelang Ramadan, Ini Daftarnya
Tips Nutrisi dan Hidrasi untuk Sahur
Suhoor harus mencakup banyak air dan makanan tinggi cairan untuk memastikan hidrasi sepanjang hari.
"Jika memungkinkan, pilihlah varietas berserat tinggi atau biji-bijian utuh karena dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan membantu pencernaan, yang dapat membantu mencegah sembelit," tulis Nikoletta Mama.
Berikut adalah beberapa saran makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi saat suhoor:
- Oat: Pilihan gandum utuh seperti overnight oats, muesli dengan susu atau yoghurt, dan bubur. Topping bisa berupa buah segar atau kering, kacang, atau biji-bijian.
- Sereal Sarapan Tinggi Serat: Mengandung banyak nutrisi dan sering diperkaya dengan vitamin dan mineral. Biasanya dimakan dengan susu yang juga menyediakan kalsium dan vitamin B.
- Makanan Berpati: Seperti nasi, quinoa, dan couscous. Coba puding nasi dengan buah atau couscous dengan produk susu.
- Yogurt: Mengandung protein, kalsium, dan vitamin B. Bisa dikombinasikan dengan buah dan sereal.
- Roti: Pilih roti gandum utuh seperti roti tawar atau chapatti yang lebih tinggi serat. Hindari makan roti dengan makanan tinggi garam.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadan. Selamat menjalankan ibadah puasa.