KEDIRI, POSKOTA.CO.ID - Viral di media sosial aksi puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) diduga telah meracik minuman keras atau miras oplosan.
Beredar sebuah video di media sosial, seorang guru yang tengah mengintrogasi sejumlah siswa SD di sekolahannya soal bagaimana mereka mengoplos miras dengan berbagai bahan.
Melansir dari akun X @Heraloebss mengunggah video yang direkam oleh sang guru memperlihatkan puluhan siswanya tengah tertunduk saat diinterogasi soal miras oplosan yang diduga dilakukannya.
"Kini anak SD sudah bisa bikin minuman oplosan sendiri. Se-rusak ini generasi emas di Indonesia," tulis keterangan unggahan yang dikutip Poskota pada Selasa, 18 Februari 2025.
Baca Juga: Dua Anak Punk di Karawang Tewas usai Tenggak Miras Oplosan
Terdengar sang guru yang mencecar pertanyaan kepada siswa terkait campuran yang dimasukkan ke delam miras.
"Oplosannya ada campuran obat?," kata guru.
Tampak siswa yang masih mengenakan seragam itu pun saling menyangkal dan akhirnya bisa menjelaskan cara mencampur miras dengan berbagai bahan tambahan.
"Iya ada," kata salah satu siswa.
Baca Juga: Kronologi 2 Remaja di Cikupa Tangerang Dirudapaksa 5 Pria, Korban Sempat Dicekoki Miras
Namun, pernyataan siswa tersebut dibantah oleh temannya yang lain bahwa miras tersebut tidak ada campuran obat sama sekali.
"Enggak ada, mana!," kata siswa lain.
Dalam video, terlihat mereka yang bisa tertunduk di dalam kelas ketika dicecar pertanyaaan oleh sang guru terkait miras oplosan yang diduga sengaja mereka buat.
Unggahan itu pun menyinggung soal pemberitaan seorang penjual yang menjual miras oplosan ke siswa SD di Kediri pada 2024 lalu.
Baca Juga: UPDATE Kasus Pesta Miras Oplosan Garut, Polisi: 2 Korban Masih Dirawat
"Sebelumnya, pria Kota Kediri tertangkap tangan jual minuman oplosan ke anak di bawah umur 2024," tulisnya.
Sebelumnya, sempat menghebohkan seorang pedagang yang mencampurkan miras dengan susu dan minuman energi sachet dan dijual ke siswa SD di Kediri pada 2024 lalu.
Minuman itu dijualnya seharga Rp10 ribu per gelas dan dijual bebas kepada seluruh target termasuk remaja dan anak di bawah umur.