Gara-gara Tukin Tak Dibayar, Dosen ASN Nyambi Jadi Tukang Ojek

Senin 03 Feb 2025, 15:41 WIB
Ratusan dosen ASN menggelar aksi unjuk rasa pembayaran Tukin di sekitar kawasan monumen nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin, 3 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Ratusan dosen ASN menggelar aksi unjuk rasa pembayaran Tukin di sekitar kawasan monumen nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin, 3 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Baca Juga: Awal Mula Macetnya Pembayaran Tukin Dosen ASN dan Titik Terang dari Kemndiktisaintek

Selanjutnya apabila tak kunjung ada itikad baik dari pemerintah, kata Anggun, pihaknya siap membawa persoalan Tukin ke Pengadilan Tinggi (PTUN).

Pekerjaan Sampingan

Mereka menilai jika Tukin tidak dibayarkan bakal berdampak serius kedepannya, salah satunya berpotensi mempengaruhi integritas para dosen.

Sebab tidak mungkin akibat Tukin yang tidak dibayar, untuk bisa survive dosen harus mengakali anggaran.

Karena tunjangan kinerja (Tukin) tidak dibayarkan, dosen terpaksa mencari cara untuk menyesuaikan anggaran demi bertahan.

"Kami tidak bisa cari duit dari hibah penelitian, karena gak ada honor di hibah. Sedangkan kawan-kawan yang lain mereka tidak fokus (mengajar) di kampusnya karena mereka harus mengajar juga di kampus luar," keluh Anggun.

Bahkan, kata Anggun, persoalan Tukin sangat menyusahkan dosen-dosen yang ada di daerah.

Karena jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di daerah sangat sedikit, para dosen di daerah terpaksa mencari pekerjaan sampingan, bahkan hingga menjadi tukang ojek, demi memenuhi kebutuhan hidup.

"Ada yang berjualan, tukang ojek, dan lain sebagainya, tentu ini sangat menyedihkan. Karena itu diharapkan pemerintah untuk merespons," pinta Anggun.

Berita Terkait
News Update