POSKOTA.CO.ID – Biasanya, menu sarapan dipilih dari hidangan sederhana yang tak sulit saat menyiapkannya. Salah satu yang anyak menjadi pilihan adalah sereal.
Sereal dipilih karena praktis dan lezat. Namun, konsumsi sereal secara rutin di pagi hari ternyata bisa membawa risiko kesehatan serius, termasuk lonjakan glukosa yang bisa memicu diabetes tipe 2.
Melansir Mirror, Ahli biokimia Jesse Inchauspe mengungkapkan bahwa kontrol glukosa sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Intip Deretan Menu Sarapan Enak yang Bisa Dipilih, Salah Satunya Buah-buahan Loh
Kandungan gula dan pati dalam sereal memang bisa memberikan energi, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan justru akan membuat tubuh cepat lelah dan lebih cepat merasa lapar.
Menurut Jesse, lonjakan glukosa akibat sarapan manis ini akan menyebabkan kadar gula darah turun drastis, sehingga mampu memicu rasa lapar sepanjang hari.
“Sarapan manis seperti sereal akan menurunkan kadar glukosa kita sepanjang hari, sehingga saat makan siang dan malam akan terjadi lonjakan yang lebih besar,” ujarnya.
Tak hanya itu, kadar glukosa yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti jerawat hingga diabetes tipe 2.
Benarkah Sarapan Sereal Tidak Sehat?
Ternyata, sarapan sereal tidak termasuk makanan sehat jika dikonsumsi secara rutin. Sereal biasanya terbuat dari biji-bijian yang telah diproses dan sering kali diperkaya dengan vitamin dan mineral.
Proses pembuatannya dimulai dari penggilingan biji-bijian menjadi tepung halus, pencampuran dengan bahan-bahan seperti gula dan cokelat, dan pengeringan menggunakan proses ekstrusi pada suhu tinggi.
Hasilnya, sereal menjadi produk ultra-processed dengan tambahan gula yang tinggi. Selain itu, sebagian besar sereal terkemuka mengandung kadar gula yang tinggi, garam, dan lemak yang tidak sehat.
Bahkan, melansir Healthline, beberapa produk sereal mengandung hingga empat kali lebih banyak garam daripada yang terkandung dalam satu bungkus kacang tanah panggang berukuran 25g.
Sebagian merek sereal juga mengandung lemak jenuh dan trans yang tidak sehat. Artinya, konsumsi sereal untuk sarapan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan risiko penyakit jantung.
Sereal yang tinggi gula dan karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan tajam pada kadar gula darah, yang bisa membahayakan penderita diabetes.
Meski masih ada sereal yang diperkaya dengan zat besi, asam folat, dan vitamin B lainnya, penting untuk membaca label fakta nutrisi dan daftar bahan untuk memilih produk sereal yang tepat.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, Jesse menyarankan sarapan yang kaya protein, serat, dan lemak. Telur, keju, alpukat, serta sayuran seperti tomat, bayam, atau jamur bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Meski sereal dapat memberikan rasa senang karena memicu pelepasan dopamin, tubuh tetap membutuhkan asupan gizi yang lebih seimbang di pagi hari agar energi tetap stabil sepanjang hari.