11 Fakta Penting Peristiwa Isra' Mi'raj sebagai Salah Satu Sejarah Agung dalam Islam

Senin 27 Jan 2025, 16:54 WIB
Beberapa fakta penting dari peristiwa penting Isra Mi'raj yang harus diketahui umat muslim. (Sumber: Freepik/nikitabuida)

Beberapa fakta penting dari peristiwa penting Isra Mi'raj yang harus diketahui umat muslim. (Sumber: Freepik/nikitabuida)

POSKOTA.CO.ID – Umat Islam memperingati peristiwa Isra' dan Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw pada 27 Rajab setiap tahunnya.

Isra sendiri adalah peristiwa ketika Allah Swt memperjalankan Nabi Muhammad saw ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina, dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

Dan Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke langit menuju Sidrah al-Muntaha, yaitu tempat yang tidak dapat dijangkau nalar dan pengetahuan manusia, jin, dan bahkan malaikat.   

Isra' Mi’raj adalah peristiwa paling agung dalam sejarah Islam. Sebab, kala itu Nabi Muhammad Saw mendapatkan wahyu tentang syariat shalat lima waktu.

Kemudian memperoleh keistimewaan untuk melakukan perjalanan mulia bersama Malaikat Jibril, bertemu dengan nabi-nabi terdahulu, melihat surga dan negara, dan juga ‘berjumpa’ dengan Allah.

Baca Juga: Pelajaran Penting dari Peristiwa Isra Miraj Menurut Ustadz Adi Hidayat

11 Fakta Penting Isra’ Mi’raj

Melansir NU Online, Berikut ini adalah beberapa fakta penting terkait peristiwa Isra' Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw:

1. Waktu Pelaksanaan Isra' Mi’raj

Terdapat perbedaan pendapat dari ulama dan ahli sejarah terkait tanggal dan tahun kejadian Isra' Mi’raj. Dan pendapat yang paling populer dan kuat adalah malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. 

2. Pembedahan Dada Nabi Muhammad Saw

Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan ‘membersihkan’ hatinya dengan air zamzam sebanyak empat kali, salah satunya sesaat sebelum peristiwa bersejarah tersebut.   

Hal tersebut sesuai dengan hadist riwayat Bukhari. Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya agar dipenuhi dengan iman.   

Baca Juga: Jelang Libur Panjang Isra Mi'raj dan Imlek, Jumlah Kendaraan Meninggalkan Jabodetabek Melalui Tol Capai 178.931 Unit

3. Penjelasan Mengenai Buraq

Diketahui bahwa Nabi Muhammad mengendarai buraq saat perjalanan dari Masjidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsa Yerusalem, dan dari Masjidil Aqsa ke Sidrah al-Muntaha.

Kata buraq seakar dengan kata barq, yang artinya kilat. Ini bisa menjadi isyarat bahwa kecepatan buraq seperti kilat atau cahaya.

Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh buraq lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Bahakan Buraq mampu melangkah sejauh matanya memandang.     

4. Jasad atau Roh

Terdapat tiga pendapat yang berbeda mengenai bagaimana Nabi Muhammad Saw melakukan Isra’ Mi’raj. Pertama hanya rohnya saja. Kedua, Nabi melakukan Isra' dengan jasad dan roh, sementara Mi’raj dengan roh saja.

Dan keterangan ketiga, Nabi Muhammad Saw melakukan Isra Mi’raj dengan jasad. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur.

Ini karena jumhur atau kebanyaka ulama, baik salaf maupun khalaf, sepakat bahwa Nabi mengalami Isra Mi’raj dalam keadaan terjaga, dengan dengan jasmani dan ruhaninya sekaligus.  

Baca Juga: 30+ Contoh Ucapan Isra Miraj 2025 untuk Status dan Grup WhatsApp

5. Antara Khamr, Susu, dan Madu

Setelah shalat dua rakaat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad diberi tiga gelas berisikan khamr (minuman keras), susu, dan madu.

Dan Jibril memintanya untuk memiliki satu di antaranya. Maka, Nabi Muhammad memilih gelas yang berisikan susu.  “Engkau memilih fitrah,” kata Jibril. 

Menurut Al-Buthy, ini menjadi pertanda bahwa Islam adalah agama fitrah. Maksudnya, akidah dan semua hukum Islam sesuai dengan fitrah manusia.

Dan tidak ada satu pun dari ajaran Islam yang bertentangan dengan tabiat asli atau fitrah yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia.

6. Bertemu dengan Para Nabi Terdahulu

Nabi Muhammad naik ke lapisan-lapisan langit ditemani Malaikat Jibril. Di langit pertama, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam.

Kemudian di langit kedua, bertemu dengan Nabi Yahya bin Zakariya dan Nabi Isa bin Maryam. Kemudian bertemu Nabi Yusuf di langit ketiga.

Di langit keempat, beliau berjumpa dengan Nabi Idris. Nabi Harun bin Imran di langit kelima. Di langit keenam bertemu Nabi Musa. Lalu, di langit ketujuh Nabi Muhammad bersua dengan Nabi Ibrahim.

Nabi-nabi tersebut menyambut Nabi Muhammad dengan salam dan menetapkan nubuwah atau anugerah kenabian terhadapnya.

Baca Juga: Wamenag: Peringatan Isra' Mi'raj Momentum Untuk Menggalang Solidaritas Nasional

7. Melihat Siksa Neraka

Kemudian Nabi Muhammad Saw juga diperlihatkan oleh Allah tentang berbagai macam siksa yang diterima seseorang karena melakukan perbuatan yang dilarang.

Hal ini dilihat Nabi Muhammad sesudah berjumpa dengan Nabi Adam di langit pertama. Beliau melihat orang-orang yang bibirnya seperti moncong unta.

Kemudian keadaan tangannya menggenggam segumpal api, lalu dimasukkan ke dalam mulut hingga keluar dari duburnya.

Kata Malaikat Jibril, orang-orang itu adalah pemakan harta anak yatim secara tidak sah. Kemudian Nabi melihat melihat orang-orang dengan perut besar sebagai akibat dari melakukan riba.   

8. Melihat Surga

Setelah neraka, Jibril mengajak Nabi Muhammad untuk melihat surge, kemudian diajak ke Baitul Ma’mur yang merupakan Ka’bahnya penduduk langit yang ada di langit ketujuh.

Di samping itu, Nabi juga melihat Arsy (Singgasana Tuhan) dan Sidrah al-Muntaha yang sangat indah dan tidak terlukiskan dengan kata-kata.

Baca Juga: Masjid Raya Syeikh Zayed akan Dibuka untuk Umum Akhir Februari, Bertepatan dengan Acara Isra Mi'raj

9. ‘Bertemu’ dengan Allah Swt

Terdapat perbedaan pendapat dari para ulama mengenai bagaimana Nabi Muhammad ‘bertemu’ dengan Allah Swt. Apakah dengan mata telanjang atau dengan mata hati atau sanubari?

Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mengutip perkataan Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw melihat Allah Swt seperti melihat manusia. Artinya, dengan mata telanjang.

Pendapat lain dari perkataan Ibnu Abbas, menyebutkan bahwa beliau melihat-Nya dengan mutlak dan dengan sanubarinya.

10. Syariat Shalat Lima Waktu

Allah Swt juga mensyariatkan shalat lima waktu dalam peristiwa Isra' Mi’raj. Sebelumnya umat Islam hanya melakukan shalat dua kali, yaitu saat pagi dan petang.

Tidak seperti syariat-syariat yang lainnya, Allah Swt langsung mengundang beliau untuk menemuinya dan menerima kewajiban shalat lima kali sehari semalam.

Bahkan, awalnya shalat diwajibkan 50 kali dalam sehari. Beliau menerima itu. Lalu turun dan bertemu dengan Nabi Musa.

Nabi Musa penasaran perihal perintah apa yang didapat Nabi Muhammad dari Allah.    “Shalat lima puluh kali,” jawab Nabi Muhammad.

Mendengar jawaban itu, Nabi Musa meminta Nabi Muhammad kembali menghadap Allah dan meminta keringan. Katanya, umat Nabi Muhammad tidak akan sanggup mengerjakan shalat sebanyak itu.

Hal itu terjadi beberapa kali hingga Allah ‘hanya’ mewajibkan shalat lima waktu bagi Nabi Muhammad dan umatnya.   

Baca Juga: Peringati Isra Mi'raj , Ustad Yusuf Mansyur Beri Pencerahan Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kelas I Depok

11. Abu Bakar Dapat Gelar As-Siddiq

Keesokan harinya, Nabi Muhammad menceritakan apa yang telah dialaminya. Hal itu membuat musuh-musuh Islam mengolok-ngolok Nabi Muhammad.

Sebab, bagaimana mungkin perjalanan yang saat itu membutuhkan waktu sebulan untuk pergi dan sebulan untuk pulang, ditempuh hanya dalam satu malam saja.

Bagi mereka itu adalah sesuatu yang mustahil. Sehingga mereka menyebut Nabi Muhammad bohong dan mengada-ada.

Namun, Abu Bakar tampil ke depan dan membantah orang-orang yang telah mendustakan Nabi Muhammad. Dia kebetulan pernah pergi ke Yerusalem.   

Setelah selesai mendengarkan cerita Nabi, Abu Bakar langsung mendeklarasikan bahwa dirinya percaya dengan seluruh apa yang dikatakan Nabi Muhammad tanpa ragu sedikit pun.

Oleh sebab itu, Nabi Muhammad kemudian memberikan julukan kepada Abu Bakar dengan ‘as-Siddiq’ (yang berkata benar).

Berita Terkait
News Update