Selain itu, perangkat yang terkena malware atau spyware juga dapat memberikan akses kepada penyadap.
3. Phishing
Penyadap dapat membuat situs atau aplikasi palsu yang menyerupai Telegram untuk mencuri informasi login Anda.
Setelah Anda memasukkan nomor telepon dan OTP ke situs palsu, penyadap dapat menggunakannya untuk masuk ke akun Telegram Anda.
4. Koneksi Internet yang Tidak Aman
Menggunakan Wi-Fi publik tanpa perlindungan seperti VPN dapat membuka peluang bagi penyadap untuk mencuri data Anda, termasuk informasi login Telegram.
5. Fitur Sinkronisasi yang Kurang Aman
Telegram memungkinkan sinkronisasi dengan banyak perangkat sekaligus. Jika ada perangkat yang tidak dikenali atau digunakan oleh orang lain, mereka dapat mengakses percakapan Anda tanpa sepengetahuan Anda.
Telegram memang dikenal aman, tetapi risiko penyadapan tetap ada jika pengguna tidak berhati-hati.
Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan di atas, Anda dapat mengurangi risiko dan menjaga privasi Anda tetap terlindungi.