Aplikasi WPONE diduga menjalankan model bisnis skema ponzi (Sumber: Facebook/Dimas)

TEKNO

Aplikasi WPONE Mulai Dicurigai Scam: Pengguna Mengeluh Syarat Penarikan yang Tidak Masuk Akal

Selasa 21 Jan 2025, 16:42 WIB

POSKOTA.CO.ID - Aplikasi WPONE yang telah lama beroperasi di Indonesia kini menuai kontroversi. Keluhan demi keluhan dari pengguna mulai bermunculan, terutama mengenai sulitnya melakukan proses withdraw atau penarikan dana.

Fenomena ini menimbulkan dugaan bahwa aplikasi tersebut berpotensi menjadi scam atau penipuan. Apakah ini benar-benar gejala klasik dari skema ponzi?

Keluhan Meningkat di Media Sosial

Media sosial menjadi panggung utama bagi para pengguna WPONE untuk menyampaikan keluhannya. Di Facebook, grup-grup diskusi penuh dengan cerita-cerita serupa dari berbagai daerah di Indonesia.

Seorang pengguna bernama Joe Sant mengungkapkan, “Wpone Semarang dah mulai scam. Member WD (withdraw) suruh cari anggota dulu.

Baca Juga: Kejanggalan Aplikasi WPONE dalam Sistem Penarikan Dana, Apakah Terbukti Scam?

Temenku jadi salah satu korban. Ini grup WhatsApp barangkali ada yang mau silaturahmi sama mentornya yang masih aktif promo di grup dengan bukti transferan palsu. Kocak.”

Keluhan serupa disampaikan oleh akun lain, @Tyo***, yang bahkan menyebut bahwa ia telah kehilangan dana hingga puluhan juta rupiah.

"50 juta di akun saya nyangkut," katanya. Lebih lanjut, Tyo juga menyebut bahwa WPONE kini memiliki versi kedua yang disebut-sebut beroperasi dengan konsep yang sama melalui aplikasi bernama Smart Wallet.

Syarat Penarikan yang Tidak Masuk Akal

Masalah utama yang dihadapi pengguna adalah syarat penarikan dana yang semakin tidak masuk akal. Beberapa pengguna mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk merekrut minimal 10 anggota baru sebelum fitur penarikan dapat diaktifkan.

Namun, meskipun syarat tersebut telah dipenuhi, aplikasi tetap tidak memenuhi janji untuk mencairkan dana.

Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa WPONE menjalankan model bisnis skema ponzi. Dalam skema semacam ini, keuntungan anggota lama hanya dapat dibayarkan melalui uang yang disetorkan oleh anggota baru. Ketika tidak ada lagi anggota baru yang bergabung, sistem pun runtuh.

Tanda-Tanda Klasik dari Skema Ponzi

Kejadian serupa sebenarnya bukan hal baru. Skema ponzi memiliki ciri khas yang mudah dikenali, seperti:

  1. Imbal hasil yang tidak realistis. Janji keuntungan besar dalam waktu singkat sering menjadi umpan utama.
  2. Sistem berbasis perekrutan anggota baru. Tanpa aliran dana dari anggota baru, skema ini akan kolaps.
  3. Kesulitan dalam proses penarikan dana. Ketika sistem mulai runtuh, penarikan dana menjadi hampir mustahil.

WPONE tampaknya telah menunjukkan semua tanda-tanda tersebut, membuat pengguna semakin waspada.

Apa yang Harus Dilakukan Korban?

Jika Anda adalah salah satu pengguna WPONE yang merasa dirugikan, ada beberapa langkah yang sebaiknya segera diambil:

  1. Kumpulkan Bukti. Simpan semua bukti transaksi, mulai dari setoran hingga penarikan. Bukti komunikasi dengan pihak yang mengajak Anda bergabung juga sangat penting.
  2. Bentuk Komunitas Korban. Bersatu dengan korban lain akan mempermudah proses pelaporan ke pihak berwajib. Komunitas juga bisa menjadi wadah untuk berbagi informasi dan strategi.
  3. Hentikan Deposit. Jika masih memiliki akses ke aplikasi, segera tarik semua dana yang tersisa dan jangan melakukan deposit tambahan.
  4. Laporkan ke Pihak Berwenang. Segera ajukan laporan ke polisi dengan membawa semua bukti yang telah dikumpulkan.

Baca Juga: Aturan 3M yang Wajib Dipatuhi Peserta Bansos PKH dan BPNT, Jika Melanggar Akan Mengalami Hal Ini

Pelajaran dari Kasus WPONE

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi investasi.

Bahkan aplikasi yang terlihat resmi karena tersedia di platform seperti Google Play Store bukan jaminan bahwa aplikasi tersebut aman dan terpercaya.

Beberapa tips untuk menghindari investasi bodong di masa depan:

  1. Cek Legalitas. Pastikan aplikasi atau platform investasi memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  2. Hindari Imbal Hasil Tidak Masuk Akal. Janji keuntungan besar dalam waktu singkat biasanya adalah tanda bahaya.
  3. Pelajari Skema Bisnisnya. Jika sumber keuntungan hanya bergantung pada perekrutan anggota baru, besar kemungkinan itu adalah skema ponzi.

Masa Depan WPONE: Akankah Bertahan?

Berdasarkan pengalaman dari aplikasi serupa, ketika proses penarikan mulai bermasalah, biasanya itu adalah awal dari runtuhnya sistem.

Jika WPONE tidak segera menyelesaikan masalah ini, besar kemungkinan semua pengguna pada akhirnya akan menjadi korban.

Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak WPONE terkait isu yang beredar. Pengguna pun diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada aplikasi investasi yang menawarkan keuntungan besar tanpa risiko.

Artikel ini diharapkan menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih platform investasi.

Jangan sampai tergoda oleh iming-iming keuntungan besar tanpa memahami risiko yang sebenarnya. Semoga para korban WPONE dapat segera menemukan solusi terbaik atas masalah ini.

Tags:
Keluhan pengguna WPONEWPONE tidak bisa withdrawCara menghindari investasi bodongSkema ponzi di IndonesiaPenipuan aplikasi investasiAplikasi WPONE scam

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor