Program MBG di SDN Sukoharjo Dilanjutkan Pasca Puluhan Siswa Keracunan

Jumat 17 Jan 2025, 14:48 WIB
Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo kembali dilanjutkan. (Sumber: Poskota/Veronica Prasetio)

Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo kembali dilanjutkan. (Sumber: Poskota/Veronica Prasetio)

SUKOHARJO, POSKOTA.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali dilanjutkan di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah setelah sebelumnya terdapat puluhan siswa yang mengalami keracunan salahsatu menu makanan yang dibagikan pemerintah tersebut.

Program tersebut dilanjutkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukoharjo, Jawa Tengah setelah memastikan semuanya aman. Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani menjelaskan saat ini pihaknya melakukan edukasi dan sosialisasi soal kebersihan makanan.

"Kami melakukan ke tiga wilayah sasaran di SD Bulakan, Kriwen, dan Dukuh," terang Kunari kepada wartawan, Jumat 17 Januari 2025.

Baca Juga: Keracunan Makanan dari Program MBG, 50 Siswa SD di Sukoharjo Dievakuasi ke Puskesmas

Mengenai gejala mual, muntah, dan pusing yang dialami sejumlah siswa, ditambahkannya, sudah dilakukan pengecekan dengan skrining kesehatan. "Untuk yang punya gejala mual, muntah, pusing kami lakukan pengobatan dan semuanya baik-baik saja," tambahnya.

Dikatakannya ada sebanyak 40 anak yang mengalami gejala tersebut.

"Tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit, kami lakukan observasi. Semua dalam keadaan baik-baik saja dan kondusif mereka pun pulan ke rumahnya masing-masing," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 50 siswa Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kamis, 16 Januari 2025. Kuat dugaan mereka keracunan dari salahsatu masakan yang dimasaknya kurang matang.

Siswa yang keracunan mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD. Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, dr Kunari Mahanani, mengatakan ada sekitar 50 siswa mengalami keracunan. Lalu oleh pihaknya diberi obat karena mengalami gejala keracunan.

"Yang terkena itu istilahnya cuma mual muntah dan pusing, tidak sampai dirujuk ke rumah sakit. Sudah kita tangani, obati, kita observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ungkap Kunari kepada wartawan Kamis, 16 Januari 2025.

Baca Juga: BGN Benarkan Siswa SD di Sukoharjo Keracunan usai Santap Menu MBG

Berita Terkait
News Update