Mitun, 28 tahun, seorang nelayan di Desa Segarajaya, resah hasil tangkapan ikannya berkurang setelah berdirinya pagar laut di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. (Sumber: Poskota/Ihsan Fahmi)

JAKARTA RAYA

Pagar Laut di Tarumajaya Bekasi, Nelayan Mengeluh Tangkapan Ikan Turun Drastis

Selasa 14 Jan 2025, 17:45 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah nelayan mengaku mengalami penurunan omzet hasil tangkapan ikan, setelah berdirinya pagar laut yang membentang hampir lima kilometer di perairan Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Mitun, 28 tahun, menyebut sebelum adanya pagar laut, dalam sehari kelompok nelayan bisa mendapatkan empat kilogram ikan.

"Hasil tangkapan biasanya, dapat empat Kg ikan, kalau bagus 10 Kg. Omzet yang didapat dari sana bisa Rp3 juta per hari," kata Mitun kepada Poskota, Selasa, 14 Januari 2025.

Mitun menaksir, satu kelompok berisi 10 nelayan biasanya masing-masing mendapat bagian Rp200 ribu per hari saat kondisi normal.

Baca Juga: Pagar Laut di Tangerang Dikira Proyek PSN, Warga Pasrah

"Ada 10 nelayan, per orang bisa dapat Rp200 ribu. Tapi sekarang boro-boro (karena pagar laut)," ucapnya.

Penurunan omzet ditaksir turun drastis mencapai 100 persen. Keberadaan pagar laut di lokasi, membuat ia kesulitan untuk mencari ikan di laut. Sebab, lokasi penangkapan menjadi terbatas.

"Penurunan bisa 100 persen, boro-boro ratusan ribu, paling sekarang kalau pulang bawa duit cuma Rp50 ribu (hasil melaut)," katanya.

Mitun menjelaskan, pembangunan pagar laut terjadi sejak awal 2024. Proses pengerjaan saat ini tengah terhenti selama dua bulan terakhir.

Baca Juga: Pagar Laut di Tangerang Dipasang 10 Orang, Begini Kesaksian Nelayan

Ia tak mengetahui, alasan pemberhentian pengerjaan pagar laut. Namun, yang pasti keberadaannya menutup rezeki para nelayan.

"Tadi pas enggak ada (perusahaan-perusahaan ini) kita enak-enak aja. Enggak terganggu, sekarang terganggu buat nyari ikan tertutup, karena pagar ini," kata Mitun.

Markum 45 tahun, nelayan lain mengatakan, pengeluaran akomodasi perahu saat ini menjadi lebih tinggi.

Jika per perahu mengeluarkan 10 liter per hari, kini perlu 15 liter untuk mendapat tangkapan ikan yang maksimal.

"Solar harga mahal kan sekarang Rp12 ribu, sekarang kita jalannya muter-muter dan jauh, biasanya 10 liter sekarang 15 liter," kata Markum.

Selain pengeluaran untuk melaut perlu persiapan ekstra, Markum menilai ikan-ikan di sekitar lokasi ikut menjauh dari laut.

Potensi untuk mendapat ikan seperti bandeng, blanak, ikan duri maupun udang sulit didapat.

"Ya, ikannnya menjauh lah, kan ini ada aktivitas pembuatan pagar, ikan-ikannya kabur," ucap dia.

Tags:
Kabupaten BekasiKecamatan Tarumajayatangkapan ikannelayanpagar laut

Ihsan Fahmi

Reporter

Firman Wijaksana

Editor