SURABAYA, POSKOTA.CO.ID - Camat Asemrowo Surabaya, Jawa Timur mendadak viral seusai kantornya digerebek oleh sejumlah warga karena diduga menyembunyikan seorang perempuan.
Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin akhirnya klarifikasi dan mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak benar atau hoax. Sehingga, menimbulkan fitnah dan citra negatif kepadanya.
Atas dasar itu, Amin akhirnya memiliki rencana untuk melaporkannya ke polisi karena telah menyebarkan fitnah dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap dirinya.
"Kami memang ada rencana melaporkan ke pihak berwajib karena ini telah melanggar UU ITE, fitnah dan merugikan saya dan keluarga," kata Amin di kantor Camat Asemrowo kepada awak media dikutip Poskota, 9 Januari 2025.
Baca Juga: Klarifikasi Camat Asemrowo usai Viral Diduga Sembunyikan Wanita di Kantornya
Ia menegaskan bahwa kejadian itu tidak hanya merugikannya tetapi juga kepada keluarganya karena dinilai sudah keterlaluan.
"Ini sudah fitnah melanggar UU ITE. Saya enggak terima diginikan, saya rasa ini sudah keterlaluan adabnya. Kita ini melayani masyakarat," katanya.
Wanita yang bersembunyi di bawah meja, Devi juga mengaku sedang mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi karena merasa telah dirugikan.
"Saya juga merasa dirugikan, saya sudah memiliki suami. Ini saya lagi berdiskusi dengan keluarga, dilaporkan atau gimana. Nanti saya akan koordinasi bersama Pak Camat dan Kepala Satpol PP Fikser," kata Devi.
Baca Juga: Viral, Camat Asemrowo Surabaya Terciduk Sembunyikan Wanita di Kolong Meja Kantornya
Baik Amin dan Devi telah klarifikasi terkait kronologi sebenarnya dari video viral yang menimbulkan citra negatif untuk keduanya.
Kejadian itu bermula dari sekelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang datang ke kantor dengan teriak sambil menggedor pintu ruang kerja Amin.
Saat itu, Amin dan dua staf lainnya termasuk Devi tengah melakukan rapat melalui sambungan zoom. Namun, saat warga itu datang dan berupaya masuk, Devi ketakutan dan akhirnya melindungi diri dengan bersembunyi di bawah meja.
"Saya takur, badan gemetar semua. Saya nangis di bawah meja dan WhatsApp suami saya 'pak saya takut'," kata Devi.
Baca Juga: Vandalisme Rusak Taman Kalimalang, Camat Bekasi Selatan Kerahkan Satpol PP
Pada saat itu, sekelompok warga tersebut menggeruduk kantor Camat karena tidak setuju dengan penertiban bangun liar. Sehingga, mereka datang sambil menuduh adanya tindakan asusila.