POSKOTA.CO.ID – Indonesia memiliki beberapa jalur yang dikenal sebagai "jalur maut."
Bukan sekadar jalanan biasa, jalur-jalur ini menyimpan kisah, sejarah, bahkan misteri yang membikin bulu kuduk berdiri.
Cerita-cerita mistis yang telah beredar selama bertahun-tahun hingga faktor alam dan kelalaian manusia yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan.
Mari kita telusuri jalur-jalur ini serta misteri-misteri yang menyelimutinya, dilansir dari kanal YouTube Nessie Judge.
Baca Juga: Polisi Nyatakan Kondektur Bus Primajasa Luka Berat, Korban Tabrakan Beruntun di Tol KM 97 Cipularang
Tol Cipularang, Jawa Barat
Rampung dibangun pada April 2005, Tol Cipularang sepanjang 54 km ini mendapat julukan "jalan tol neraka."
Tikungan tajam, turunan curam, dan kabut tebal, terutama di malam hari, menciptakan kombinasi yang sangat berbahaya.
Belum lama ini kembali terjadi kecelakaan jalur Tol Cipularang KM 97 yang melibatkan enam kendaraan, Minggu, 5 Januari 2025.
Selain faktor alam, cerita mistis tentang Gunung Hejo, yang dilintasi tol ini dan dipercaya sebagai kerajaan mistis, juga menambah aura misteri. Panjangnya tol ini juga sering membuat pengemudi mengantuk.
Baca Juga: Misteri Tol Cipularang, Kisah Mistis di KM 90-100 yang Menghantui Pengendara
Alas Roban, Jawa Tengah
Jalur lingkar di Kabupaten Batang ini dikenal sebagai "tikungan maut" atau "tanjakan kematian."
Jalur yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda ini memiliki kondisi jalan menanjak curam dan berkelok, ditambah lalu lintas padat yang dipenuhi kendaraan besar.
Pepohonan rindang dan minimnya penerangan membatasi jarak pandang, terutama saat hujan.
Kecelakaan pada 2023 yang merenggut tujuh nyawa menjadi bukti nyata bahayanya. Kisah mistis juga beredar, dengan cerita bahwa Alas Roban pernah menjadi tempat pembuangan mayat pada 1980-an.
Baca Juga: Disebut Jalur Tengkorak! Benarkah Ada Faktor Mistis dari Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang?
Jalur Pantura, Pulau Jawa
Membentang dari Banten hingga Jawa Timur sepanjang 1316 km, jalur Pantura (pantai utara) menjadi primadona bagi pemudik.
Namun, selain menjadi saksi bisu banyak momen budaya populer Indonesia, jalur ini juga menjadi lokasi banyak kecelakaan.
Bukan hanya kondisi jalan, tetapi juga minimnya disiplin pengendara dan kepadatan lalu lintas yang menjadi penyebab utama.
Kecelakaan tabrak belakang dan adu banteng sering terjadi. Berita kecelakaan di Pantura, seperti kecelakaan adu banteng antara pemotor dan truk tronton, sering menghiasi pemberitaan.
Jalan Lintas Sumatera
Menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.508,5 km, Jalan Lintas Sumatera merupakan jalur perhubungan darat terpenting di Sumatera.
Namun, kondisi jalan yang masih rusak di beberapa bagian, minimnya penerangan, dan banyaknya tikungan tajam membuat jalur ini rawan kecelakaan.
Beberapa ruas jalan, terutama antara Bengkulu dan Lampung, juga rawan kejahatan di malam hari dan rawan longsor saat hujan.
Penampakan binatang liar juga menambah bahaya di beberapa bagian yang melintasi Jambi.
Jalan Trans Sulawesi
Menghubungkan Manado dan Makassar sepanjang 2.000 km, Jalan Trans Sulawesi rawan kecelakaan, terutama saat musim hujan.
Jalan licin dan longsor sering membuat pengendara kehilangan kendali. Tragedi bus yang terperosok ke jurang pada 2021, menewaskan 16 orang, menjadi salah satu contohnya.
Jalur ini juga melewati area yang dipercaya sebagai jalur Wentira, menambah alam mistis pada bahaya yang ada.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di KM 97 Tol Cipularang Dipicu Truk Gagal Nanjak
Jalur Kelok 44, Sumatera Barat
Terletak di Kabupaten Agam, jalur Kelok 44 memiliki 44 kelokan tajam di daerah pegunungan.
Kabut tebal sering membatasi jarak pandang, meningkatkan risiko kecelakaan. Kecelakaan bus yang masuk jurang pada Mei 2019, meskipun tanpa korban jiwa, menunjukkan betapa bahayanya jalur ini.
Truk dan mobil besar sering menjadi korban kecelakaan di jalur ini, seringkali karena kehilangan kendali atau pecah ban.
Tanjakan Sitinjau Lauik, Sumatera Barat
Terletak di lintas Sumatera rute Padang-Arosuka-Soko, tanjakan Sitinjau Lauik memiliki tikungan tajam dan curam dengan jurang di sisi jalan.
Kemiringan hingga 45 derajat dan bentuk tikungan menyerupai huruf U membuat jalur ini sangat berbahaya.
Pengemudi harus berhati-hati dan bergantian melewati tanjakan ini, terutama saat berpapasan dengan kendaraan besar.
Cadas Pangeran, Jawa Barat
Terkenal dengan belokan berbahaya dan tebing curam yang rawan longsor, Cadas Pangeran telah menelan banyak korban jiwa.
Longsor pada 2020 menewaskan lima orang. Selain faktor alam, cerita mistis juga beredar, seperti kendaraan yang tiba-tiba mati mesin, penampakan perempuan di kursi belakang mobil, dan bayangan di hutan.
Baca Juga: Misteri Tol Cipularang KM 97: Cerita Angker Soal Pertemuan dengan Sosok Tanpa Kepala
Jalur Senggigi, Nusa Tenggara Barat (Lombok)
Jalur menuju Pantai Senggigi di Lombok ini memiliki tanjakan dan turunan curam serta jurang di tepian.
Minimnya penerangan jalan juga menambah bahaya. Kondisi jalan yang menantang ini sering menyebabkan kecelakaan, terutama bagi wisatawan yang tidak terbiasa.
Jalan Raya Tigawasa-Kaliasem, Buleleng, Bali
Jalur menuju Pantai Lovina di Bali Utara ini dikenal sebagai jalur maut karena banyaknya kecelakaan.
Medan jalan yang naik turun dan berkelok-kelok, terutama di malam hari, membuat jalur ini sangat berbahaya. Meskipun ada peringatan, banyak wisatawan yang tetap menggunakan jalur ini tanpa menyadari bahayanya.
Baca Juga: Lagi, Insiden di KM 97 Tol Cipularang! Kilas Balik Sejarah Lokasi Ini
Tips Keselamatan Berkendara
Ratusan bahkan ribuan nyawa melayang setiap tahunnya akibat kecelakaan di jalur-jalur ini dan di jalan raya Indonesia pada umumnya.
Sepeda motor mendominasi kecelakaan (70%), dengan kelalaian manusia sebagai faktor utama (mengebut, mengantuk, dan melanggar peraturan lalu lintas).
Tips Keselamatan Berkendara:
- Jangan mengemudi dalam keadaan mabuk atau mengantuk.
- Selalu gunakan sabuk pengaman.
- Hindari penggunaan HP saat mengemudi.
- Patuhi rambu-rambu lalu lintas.
- Lakukan perawatan rutin kendaraan.
- Periksa kondisi cuaca dan jalur sebelum perjalanan.
- Beristirahat secara berkala selama perjalanan jauh.
- Berhati-hatilah saat melewati jalur yang berkelok dan menanjak.
- Berkendara dengan kecepatan yang sesuai kondisi jalan.
- Selalu waspada terhadap kendaraan lain di sekitar Anda.
Baca Juga: Mengapa Sering Terjadi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang? Ini Penjelasan Hasil Investigasi KNKT
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda untuk tetap aman saat berkendara di Indonesia. Ingatlah, keselamatan adalah prioritas utama.