POSKOTA.CO.ID - Media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, di balik kemudahan dan informasi yang ditawarkan, tersimpan pula potensi ancaman penipuan.
Salah satu modus yang sedang marak adalah penipuan berkedok bantuan sosial (bansos), dengan iming-iming uang tunai yang menggiurkan.
Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban.
Baca Juga: Awal Tahun 2025! Ada 4 Bonus Bansos Tambahan Cair untuk KPM yang Wajib Diketahui
Modus Penipuan Berkedok Bansos Rp 2 Juta
Penipuan jenis ini umumnya menawarkan dana bansos dengan nilai yang cukup besar, misalnya Rp 2 juta. Para pelaku memanfaatkan isu-isu sensitif seperti kesulitan ekonomi untuk menarik perhatian calon korban.
Mereka menyebarkan informasi palsu ini melalui berbagai platform media sosial, dengan narasi yang meyakinkan.
Salah satu contoh modusnya adalah dengan meminta calon penerima untuk memberikan nomor Telegram sebagai syarat pendaftaran.
Unggahan tersebut biasanya menyertakan tautan atau link yang mengarah ke situs palsu. Di situs inilah, korban diminta untuk memasukkan data pribadi, termasuk nomor Telegram.
Mengenal Modus Phishing
Modus yang digunakan dalam penipuan bansos ini dikenal dengan istilah phishing. Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang dengan cara menipu.
Pelaku phishing akan memancing korban untuk memberikan data-data pribadi, seperti:
- Nama lengkap
- Alamat
- Nomor telepon
- Alamat email
- Data perbankan (nomor rekening, PIN, dll.)
- Kata sandi (password)
Data-data ini nantinya dapat disalahgunakan untuk berbagai tindak kejahatan, seperti pembobolan rekening bank, pencurian identitas, dan penipuan lainnya.
Ciri Penipuan yang Perlu Diwaspadai
Waspadalah jika ada tawaran bansos dengan jumlah yang tidak wajar atau terlalu mudah untuk didapatkan.
Jangan pernah memberikan data pribadi Anda, terutama data perbankan, kepada pihak yang tidak dikenal atau melalui tautan yang mencurigakan.
Pastikan tautan yang diberikan terhubung ke situs resmi Kementerian Sosial atau lembaga resmi terkait. Periksa alamat situs dengan cermat.
Pelaku seringkali menggunakan taktik mendesak agar korban segera memberikan data tanpa berpikir panjang.
Tips Menghindari Penipuan Online
Berikut beberapa tips untuk melindungi diri dari penipuan online:
- Selalu verifikasi informasi yang Anda terima, terutama terkait bansos, melalui sumber resmi seperti situs web Kementerian Sosial.
- Jangan mudah percaya dengan tawaran yang terlalu menggiurkan atau berasal dari sumber yang tidak dikenal.
- Jangan pernah membagikan data pribadi Anda kepada siapapun melalui platform yang tidak aman.
- Jika Anda menemukan akun atau unggahan yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak platform media sosial.
Kesimpulan
Penipuan berkedok bansos merupakan ancaman serius yang perlu diwaspadai.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, kita dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari praktik kejahatan ini.
Jangan ragu untuk berbagi informasi ini kepada keluarga dan teman-teman agar mereka juga terhindar dari penipuan.