POSKOTA.CO.ID - Tak biasanya, sebidang tanah di RT 09 RW 07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, menimbulkan masalah bagi warga setempat. Ketika melewati area lahan tersebut, hidung harus ditutup untuk mencegah terhirupnya bau tak sedap.
Itulah yang dirasakan warga Kampung Kepu, ketika sampah menumpuk di tanah lapang dekat permukiman selama tiga bulan terakhir. Lahan ini seolah berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Ujang, 44 tahun, warga di lokasi menyampaikan, keberadaan sampah di tanah lapang yang dijadikan TPS liar ini sudah berlangsung lama. Puncaknya warga melakukan protes terkait masalah itu.
"Warga menilai keberadaan TPS liar tersebut mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga karena bau sampah yang terjadi setiap malam dan sudah berbulan-bulan lamanya," kata Ujang, Rabu, 25 Desember 2024.
Ujang menuturkan, sudah tiga bulan ini sampah menumpuk di lahan tersebut, hingga menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu warga. Mereka pun protes karena tidak terima ada tumpukan sampah.
"Alasan warga menolak, karena bau tak sedap dan ada aktivitas pembakaran sampah," ungkapnya.
Warga lain, Samsudin, 49 tahun, mengatakan keberadaan sampah yang menumpuk di lingkungannya tersebut sangat mengganggu aktivitas warga. "Yang jelas bau, banyak laler, Ada belatung. Bau. Yang jelas warga enggak terima," kata Samsudin.
Hal senada dikatakan Supriyadi, 42 tahun, yang juga warga sekitar. Ia menyebut keberadaan sampah tersebut meresahkan warga. Apalagi dengan baunya yang sangat menyengat.
Mereka kini khawatir terserang penyakit dengan adanya sampah yang menumpuk bekas pelaku usaha di sebuah tanah lapang dekat permukiman.
"Sampah bikin bau, warga khawatir takutnya malam menimbulkan penyakit," kata dia.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.