Ilustrasi menghindari phising dan peretasan di Instagram. (Unsplash/Solen Feyisa)

TEKNO

5 Cara Melindungi Diri dari Kejahatan Phishing dan Peretasan di Instagram

Rabu 11 Des 2024, 16:45 WIB

POSKOTA.CO.ID - Sejak munculnya internet, aktivitas kejahatan seperti penipuan online atau peratasan sudah terjadi dan menargetkan banyak orang.

Istilah lain dari penipuan online ini ialah phising. Aktivitas jahat ini marak terjadi saat pandemi covid-19.

Saat pandemi, cara berkomunikasi dan bertemu orang berubah secara drastis semua serba dilakukan dari rumah dan semua orang mengandalkan platform media sosial seperti Instagram untuk mengobrol, menonton konser dan lain sebagainya.

Perubahan kebiasaan itu pun dimanfaatkan oleh para penipu dan peretas yang sama-sama semakin intensif melancarkan aksinya di media sosial.

Meski penyedia layanan telah menerapkan perlindungan pengguna, akal bulus dari para penipu dan peretas ini tidak habis.

Salah satu taktik yang digunakan oleh para penipu, misalnya menghubungi pengguna melalui pesan direct message (DM) beserta dengan sebuah link atau tautan mencurigakan. Pesan yang dikirim tersebut merupakan upaya penipu atau peretas untuk mendapatkan kendali atas akun pengguna, mencuri data, dan menjadikan lebih banyak korban penipuan.

Selain itu, ketika penipu berhasil mengambil alih akun terverifikasi, mereka biasanya mengubah nama akun dan informasi bio untuk menyarankan afiliasi dengan Instagram, misal “dukungan instagram” atau mencoba mengambil kendali akun lain.

Lantas bagaimana cara melindungi diri dari aktivitas phising dan peretasan di Instagram? Berikut penjelasannya.

Cara Melindungi Diri dari Phising dan Peretasan di Instagram

Ada beberapa cara untuk mencegah pengguna agar tidak menjadi korban phising dan peretasan di Instagram, antara lain:

Mengaktifkan 2FA setidaknya akun pengguna memiliki keamanan berlapis. FiturIni menawarkan keamanan tambahan untuk memastikan bahwa meskipun seseorang mengetahui kata sandi Anda, hanya Anda yang dapat mengakses akun.

Autentikasi dua faktor dapat dilakukan dengan kode yang dikirim melalui SMS atau aplikasi otentikasi pihak ketiga, seperti Google Authenticator.

Kata sandi atau password merupakan kombinasi dari simbol, angka, huruf kecil dan huruf besar sebanyak enam karakter.

Gunakan password yang kuat, agar tidak mudah dibobol oleh peretas atau penipu.

Bila pengguna menginstal sebuah aplikasi dari pihak ketiga (bukan dari Google Play Store atau App Store) segera lakukan uninstall.

Pasalnya, aplikasi yang berasal dari sumber tidak resmi berpotensi disusupi malware dan bisa mengungkap informasi username atau password akun pengguna.

Hindari berbagi data apapun termasuk kata sandi dengan orang asing atau orang yang mencurigakan yang berkomunikasi dengan Anda.

Perlu juga diingat, pihak penyedia layanan yaitu Instagram tidak pernah berkomunikasi dengan pengguna melalui pesan DM.

Semua komunikasi dilakukan melalui email yang dapat dikonfirmasi melalui aplikasi. Cara untuk mengkonfrimasi pesan dari Instagram, sebagai berikut:

  1. Masuk ke Pengaturan > Keamanan > email Instagram

Ciri Akun Instagram yang Berniat Melakukan Penipuan dan Peretasan

Pengguna mesti curiga jika mendapat pesan-pesan ini melalui DM, yaitu:

Jika Anda melihat sesuatu yang diyakini merupakan penipuan, hindari merespons atau berinteraksi dengannya dan segera laporkan ke Instagram. Instagram tidak membagikan informasi pelapor dengan akun yang konten atau profilnya dilaporkan.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Penipuan OnlineperetasaninstagramPhisingcara melindungi dari phising di instagram

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor