POSKOTA.CO.ID - Pengguna WhatsApp mesti waspada dengan adanya ancaman penyadapan atau peretasan pada akunnya. Karena bisa saja data pribadi dicuri dan rekening dikuras habis.
WhatsApp sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang, pasalnya aplikasi perpesanan milik Meta ini memiliki banyak pengguna di seluruh dunia.
Orang-orang menggunakan WhatsApp untuk mengobrol, berbagi gambar, berkomunikasi dengan rekan kerja dan lain sebagainya.
Namun ada yang harus diperhatikan oleh pengguna, sebab ada ancaman yang tersebunyi bila tidak waspada yaitu penyadapan atau peretasan.
Melansir dari Kaspersky disebutkan jika para peneliti menemukan aplikasi WhatsApp terinfeksi spyware yang diunduh melalui situs web atau saluran lain. Aplikasi ini dikenal dengan mod WhatsApp atau nama populernya WhatsAppGB.
Bahaya Menggunakan Mod WhatsApp
Sejumlah orang menilai jika aplikasi WhatsApp resmi tidak memiliki fungsional, baik dari segi kemampuan menyembunyikan obrolan atau menerjemahkan pesan otomasi atau melihat pesan yang dihapus.
Sehingga banyak orang yang memilih untuk menggunakan aplikasi modifikasi dan mengunduhnya dari pihak ketiga.
Namun permasalahannya adalah pengguna harus mempercayakan datanya bukan hanya pada pengembang asli tetapi juga pada pengembang lain, yaitu pembuat modifikasi yang bisa saja menyelipkan sesuatu yang berbahaya, karena dapat menambahkan dan mengurangi sesuai dengan keinginan.
Dalam kasus WhatsApp, pengguna mengunduhnya dari situs web dengan format file APK. Diunduh dengan mengubah pengaturan yang memungkinkan instalasi dari sumber yang tidak dikenal, dan mod kemudian dijalankan di ponsel.
Dari hal tersebut, pelaku kejahatan siber dapat mengeksploitasi kecerobohan pengguna dengan menyematkan malware di dalam aplikasi mod tersebut.
Mod WhatsApp yang Terinfeksi
Ahli Kaspersky menyebutkan dalam mod WhatsApp yang terinfeksi malware mulai aktif menunjukkan aktivitasnya setelah ponsel dihidupkan atau diisi daya.
Malware yang terdeteksi adalah penyadapan atau peretasan. Setelah aktif, pelaku dapat menggunggah berbagai informasi dari ponsel pengguna seperti nomor telepon, nomor IMEI, kode jaringan seluler dan lain sebagainya.
Selain meretas, malware ini memiliki perintah lain yang dapat direduksi dalam dua fungsi, yaitu:
- Cari perangkat dan kirim file ke operatornya yang terdapat dalam memori ponsel cerdas (tepatnya, di bagian non-sistemnya, atau “penyimpanan eksternal”
- Rekam suara dari mikrofon internal dan kirim rekamannya
Kemudian, ahli Kaspersky pun menemukan file APK yang terinfeksi modul mata-mata di situs pengunduhan mod WhatsApp.
Cara Antisipasi agar WhatsApp Tidak Disadap
WhatsApp disadap ini bukan kasus pertama kali, di mana malware ditemukan dalam aplikasi yang dimodifikasi.
Agar tetap waspada dan dapat mengatisipasi terjadinya peretasan atau penyadapan, pengguna dapat mengikuti langkah-langkah ini:
- Gunakan hanya aplikasi resmi WhatsApp yang dapat diunduh melalui Google Play Store atau App Store
- Jangan mengunduh aplikasi di toko resmi, karena situs pihak ketiga tidak aman
- Sebelum memasang aplikasi apa pun, pelajari terlebih dahulu halamannya di toko dan pastikan itu tidak palsu, sebab pelaku kejahatan siber sering kali membuat tiruan dari aplikasi populer
- Baca ulasan pengguna tentang aplikasi, berikan perhatian khusus pada ulasan negatif. Di sana pengguna mungkin akan mengetahui apakah itu menunjukkan aktivitas mencurigakan.
- Pastikan untuk memasang perlindungan yang andal di semua perangkat. Ini akan membantu untuk mendeteksi kode berbahaya di dalam aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya, dan memperingatkan pengguna tepat waktu
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.