Kejadian Viral Kemarin, Anggota Paskibra SMKN 4 Semarang Ditembak Polisi Hingga Tewas

Selasa 26 Nov 2024, 07:56 WIB
Siswa SMKN 4 Semarang ditembak oknum Polisi Semarang hingga tewas hanya gara-gara senggolan motor. (Istimewa)

Siswa SMKN 4 Semarang ditembak oknum Polisi Semarang hingga tewas hanya gara-gara senggolan motor. (Istimewa)

Keduanya tengah melintas di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Kota Semarang Minggu dini hari, 24 November 2024. Lalu kendaraan yang ditumpangi korban bersenggolan dengan pengendara lain yang diduga dikendarai oknum Polisi. 

Tiba-tiba saja korban ditembak oleh pelaku dibagian pinggul. Sedangkan kawannya pun mengalami luka tembak di bagian tangan. Lantaran luka yang dialaminya mengenai organ vital, korban Gammar pun dinyatakan tewas. 

Sementara itu, dalam unggahan sebuah akun @Kyai Mbeler mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia pada Minggu 24 November 2024 pukul 01.58 WIB. 

Kronologi yang didapat dari keluarganya, korban terkena tembak oknum polisi, sempat dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang. Namun nahas, nyawanya tak tertolong lantaran peluru menembus organ vitalnya.

Pemakaman korban dilakukan Minggu sore di Kabupaten Sragen. Korban diketahui merupakan siswa kelas XI Teknik Mesin 2, yang juga seorang anggota Paskibra. 

Sementara itu dari pihak SMKN 4 Semarang shock dan tidak percaya muridnya itu terlibat tawuran geng motor. Staf Kesiswaan, Nanang Agus mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi salahsatu siswanya meninggal dunia setelah mengalami luka tembak pada Minggu 24 November 2024 dini hari. 

“Kabarnya saja tertembak, tapi tertembak atau ditembak kita masih belum tahu pastinya,” ujarnya kepada wartawan, Senin 25 November 2024. 

Dikatakan Nanang, dirinya pun mendapatkan informasi bahwa yang mengalami tertembak tersebut berjumlah tiga orang. Korban atas nama Gamma Rizkynata Oktafandy dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan dua orang rekannya yang juga mengalami luka tembak namun selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Mendapatkan kabar mengenai kejadian ini, pihaknya merasa shock karena ketiganya merupakan siswa yang baik dan aktif serta tergabung dalam ekstrakulikuler Paskibra. Mereka dikatakan Nanang, pernah mendapatkan juara dalam ajang perlombaan Paskibraka.

Sehingga, ketika ada informasi bahwa korban terlibat dengan aktivitas tawuran, pihak sekolah meragukan informasi tersebut.

“Mereka hanya bertiga, kalau misalnya mereka tawuran, mereka dari organisasi yang baik,” paparnya.

Namun, klaim polisi soal lokasi tawuran di Perumahan Paramount dibantah oleh salah satu satpam di kawasan tersebut.

Berita Terkait
News Update