Foto: Sejumlah umat Islam saat kembali menyerukan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel dalam peringatan satu tahun genosida pada aksi Demo Palestina Konflik Israel di depan Kedubes Amerika Serikat, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Oktober 2024 (Dok. Poskota)

Internasional

10 Fakta Terkait Konflik Palestina dan Israel yang Wajib Diketahui

Kamis 07 Nov 2024, 18:26 WIB

POSKOTA.CO.ID - Konflik Palestina dan Israel merupakan salah satu konflik paling kompleks dan panjang dalam sejarah modern. Melalui latar belakang politik, agama, dan sejarah yang mendalam, konflik ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan menyebabkan penderitaan besar di kedua pihak. Selain mempengaruhi masyarakat lokal, konflik ini juga berdampak pada politik global, menarik perhatian negara-negara besar dan organisasi internasional.

Pemahaman mengenai konflik ini penting untuk mengetahui akar masalah dan dinamika yang memengaruhi perdamaian dunia. Berikut ini adalah sepuluh fakta penting mengenai konflik Palestina dan Israel yang perlu diketahui untuk memahami penyebab, perkembangan, dan dampak dari ketegangan tersebut.

10 Fakta Konflik Palestina dan Israel

Berikut ini adalah sepuluh fakta penting mengenai konflik Palestina dan Israel yang perlu diketahui untuk memahami penyebab, perkembangan, dan dampak dari ketegangan tersebut.

1.    Akar Sejarah Konflik yang Panjang

Konflik Palestina dan Israel memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai sejak era Kekaisaran Ottoman yang menguasai wilayah tersebut selama ratusan tahun. Setelah Perang Dunia I, kendali wilayah ini beralih ke Inggris melalui Mandat Palestina yang ditetapkan oleh Liga Bangsa-Bangsa. Pada periode inilah muncul ketegangan antara penduduk Arab lokal dan komunitas Yahudi yang semakin bertambah karena imigrasi dari Eropa.

Ketegangan meningkat ketika gerakan Zionis berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang bertujuan membentuk tanah air bagi Yahudi di Palestina. Hal ini memicu perlawanan dari penduduk Arab yang merasa terancam oleh kehadiran kolonial dan pengaruh imigran baru tersebut.

2.    Deklarasi Balfour 1917

Salah satu momen penting dalam sejarah konflik ini adalah Deklarasi Balfour pada tahun 1917. Deklarasi ini merupakan pernyataan pemerintah Inggris yang mendukung pendirian “tanah air nasional bagi bangsa Yahudi” di Palestina. Pernyataan ini memicu protes keras dari penduduk Arab setempat, yang merasa bahwa hak-hak mereka diabaikan.

Dampaknya ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab semakin meningkat, menciptakan perselisihan yang kelak menjadi dasar konflik lebih luas. Deklarasi ini masih menjadi sumber kontroversi dan perdebatan hingga kini karena dianggap mendukung kepentingan kolonialisme.

3.    Pembentukan Negara Israel dan Perang 1948

Tahun 1948 menjadi tahun yang bersejarah ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 14 Mei. Peristiwa ini diikuti dengan perang Arab-Israel pertama, yang dikenal sebagai Perang Kemerdekaan oleh Israel dan Nakba atau “Bencana” oleh Palestina. Puluhan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi setelah perang ini.

Konflik ini meninggalkan luka yang dalam, mengingat banyaknya pengungsi Palestina yang hingga kini belum bisa kembali ke tanah mereka. Permasalahan pengungsi ini terus menjadi isu utama dalam upaya perdamaian.

4.    Perang Enam Hari 1967

Perang Enam Hari pada tahun 1967 adalah salah satu konflik paling menentukan dalam sejarah Israel dan Palestina. Israel melawan koalisi negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania, dan Suriah. Dalam enam hari, Israel berhasil merebut sejumlah wilayah strategis, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Akibat perang ini wilayah yang direbut Israel menjadi sumber ketegangan hingga sekarang. Pembangunan permukiman di wilayah-wilayah ini, khususnya di Tepi Barat, telah menjadi titik perselisihan utama dalam konflik modern.

5.    Status Yerusalem yang Disengketakan

Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama besar, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Status Yerusalem menjadi isu yang sangat sensitif dalam konflik ini, dengan Israel mengklaim kota tersebut sebagai ibu kotanya yang "tidak terpisahkan," sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara mereka.

Status Yerusalem terus menjadi batu sandungan dalam negosiasi damai. Berbagai upaya diplomatik yang melibatkan pihak internasional sering kali terhambat oleh perselisihan mengenai status kota ini.

6.    Pembangunan Permukiman di Tepi Barat

Permukiman Israel di Tepi Barat telah menjadi salah satu penyebab ketegangan yang berkelanjutan. Meskipun komunitas internasional, termasuk PBB, menganggap pembangunan permukiman tersebut ilegal berdasarkan hukum internasional, Israel tetap melanjutkan pembangunan di wilayah ini.

Bagi Palestina, keberadaan permukiman ini menghambat upaya mereka untuk mendirikan negara merdeka yang berkelanjutan. Pembangunan tersebut sering kali menyebabkan konflik dengan penduduk Palestina setempat.

7.    Pengaruh Kelompok Hamas dan Perlawanan di Gaza

Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza memainkan peran penting dalam dinamika konflik Palestina-Israel. Didirikan pada tahun 1987, Hamas dikenal dengan pendekatan militannya dan telah terlibat dalam berbagai konfrontasi dengan Israel.

Serangan roket dari Gaza dan operasi militer balasan dari Israel menyebabkan situasi yang memanas dan sering kali memicu korban jiwa, termasuk di kalangan warga sipil. Ketegangan di Gaza menjadi salah satu elemen yang paling sulit untuk diselesaikan dalam konflik ini.

8.    Upaya Perdamaian yang Berkali-kali Gagal

Sejak 1970-an, banyak upaya perdamaian yang telah dicoba termasuk Kesepakatan Camp David (1978), Proses Oslo (1993), dan inisiatif lainnya. Namun, sebagian besar kesepakatan ini gagal mencapai hasil jangka panjang karena perbedaan pandangan fundamental mengenai status Yerusalem, pengungsi Palestina, dan batas negara.

Setiap kali upaya perdamaian gagal, ketegangan di lapangan meningkat, memperdalam ketidakpercayaan di antara kedua belah pihak. Hal ini membuat solusi dua negara yang banyak didukung semakin sulit dicapai.

9.    Peran Internasional dan Kepentingan Global

Konflik Palestina dan Israel telah menarik perhatian global dan melibatkan banyak negara besar. Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, sering mendukung kebijakan Israel dalam forum internasional. Di sisi lain, banyak negara Muslim dan organisasi seperti Liga Arab menunjukkan solidaritas mereka kepada Palestina.

Kepentingan politik dan ekonomi negara-negara besar mempengaruhi bagaimana konflik ini diperlakukan di panggung dunia. Ketegangan yang melibatkan aktor internasional sering kali memperumit upaya mencapai resolusi yang adil dan damai.

10.    Dampak Kemanusiaan yang Berkelanjutan

Konflik Palestina-Israel memiliki dampak kemanusiaan yang signifikan. Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, menjadi korban dalam pertempuran yang terus berlangsung. Banyak yang harus hidup di bawah ancaman kekerasan dan keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar seperti air, listrik, dan layanan kesehatan.

Organisasi internasional seperti PBB dan LSM terus berupaya memberikan bantuan, tetapi tantangan politik sering menghambat distribusi bantuan yang efektif. Situasi ini menekankan pentingnya upaya bersama untuk mencari solusi damai dan melindungi hak asasi manusia di wilayah konflik.

Konflik Palestina dan Israel adalah salah satu permasalahan geopolitik paling kompleks yang memerlukan perhatian dan pemahaman mendalam. Fakta-fakta yang telah dijelaskan menunjukkan betapa panjang dan peliknya perjalanan konflik ini. Penting bagi semua pihak untuk tetap mendukung upaya damai demi mengakhiri penderitaan yang berkepanjangan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan berita terkini mengenai konflik ini, kunjungi https://cynical-c.com untuk sumber informasi yang lebih luas dan terkini. (Ril)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
konflik palestina vs israel10 fakta terkait konflik israel dan palestinaPalestinaisraelPalestina VS IsraelIsrael-Palestinacynical

Administrator

Reporter

Novriadji

Editor